Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kiprah Tiga Wasit Perempuan di Piala Dunia 2022 Qatar

Kompas.com - 29/11/2022, 09:54 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepak bola tidak hanya dinikmati dan melibatkan laki-laki. Berkembangnya zaman membuat banyak perempuan ikut berkecimpung di olahraga paling populer di dunia itu.

Di berbagai negara, bermunculan talenta sepak bola perempuan yang menorehkan prestasi. 

Selain menjadi pemain, banyak pula perempuan yang memutuskan untuk menjadi wasit sepak bola. Kemampuan mereka sebagai pengadil di lapangan tidak bisa dianggap sebelah mata.

Beberapa dari mereka bahkan dipercaya menjadi wasit di sejumlah pertandingan penting, termasuk Piala Dunia Qatar tahun ini.

Dari 36 wasit utama Piala Dunia 2022 Qatar, terselip tiga nama perempuan di dalamnya.  Mereka adalah Yamashita Yoshimi, Salima Mukansanga, dan Stephanie Frappart.

Baca juga: Profil Pierluigi Collina: Wasit Legendaris di Balik Lamanya Injury Time Laga Piala Dunia 2022

Kepala wasit FIFA, Pierluigi Collina mengatakan bahwa mereka ditunjuk menjadi wasit bukan karena perempuan, tetapi karena mereka adalah ofisial pertandingan.

"Anda di sini bukan karena perempuan, tetapi ofisial pertandingan FIFA. Semua ofisial pertandingan bisa ditunjuk untuk semua pertandingan. Jika ada larangan, itu pembatasan terkait peran mereka di sini," ujar Collina dilansir dari Daily Mail.

Lantas bagaimanakah kiprah ketiga wasit perempuan tersebut, sehingga mereka ditunjuk menjadi pengadil di Piala Dunia 2022 Qatar ? Berikut rangkumannya

Yamashita Yoshimi

Perempuan Jepang ini kembali ditunjuk menjadi wasit Piala Dunia, setelah sebelumnya juga tampil di Piala Dunia Putri 2019 Prancis.

Namun kali ini ia akan memperoleh tantangan baru karena akan memimpin Piala Dunia yang diikuti pesepak bola putra.

Yamashita tampaknya tidak akan kesulitan, karena ia telah memiliki pengalaman memimpin pertandingan penting yang diikuti pesepak bola putra. Yamashita pernah memimpin pertandingan di Olimpiade 2020 antara Amerika Serikat dan Swedia.

Baca juga: 6 Serba Pertama di Piala Dunia 2022, dari Teknologi Offside hingga Wasit Wanita

Wasit perempuan asal Jepang, Yamashita Yoshimi ikut memimpin pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar. (Foto dokumentasi FIFA)Twitter.com/@FIFAWorldCup Wasit perempuan asal Jepang, Yamashita Yoshimi ikut memimpin pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar. (Foto dokumentasi FIFA)

Menjadi wasit di Qatar bukan satu-satunya prestasinya tahun ini. Sebelumnya,
Yamashita menjadi wasit perempuan pertama yang memimpin Liga Champions Asia. 

Perempuan berusia 36 tahun ini pun menikmati kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah Piala Dunia, terlepas dari tekanan yang menyertainya.

"Hampir tidak ada wasit perempuan di Timur Tengah, jadi saya ingin melihat perubahan itu, dengan Piala Dunia Qatar sebagai katalisnya," ujar Yamashita dilansir dari Olympics.

"Fakta perempuan memimpin untuk pertama kalinya di Piala Dunia pria adalah tanda bagi orang lain bahwa potensi perempuan selalu berkembang dan itu adalah sesuatu yang juga saya rasakan dengan kuat," ujar dia.

Baca juga: Fakta Pemain di Piala Dunia Qatar, dari Termuda hingga Gol Terbanyak

Salima Mukansanga

, perempuan Rwanda yang menjadi salah satu wasit pemimpin pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar (Foto dokumentasi FIFA)Twitter.com/@FIFAWorldCup , perempuan Rwanda yang menjadi salah satu wasit pemimpin pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar (Foto dokumentasi FIFA)

Wasit asal Rwanda, Salima Mukansanga, telah memimpin pertandingan yang diselenggarakan oleh FIFA sejak 2012. Ia merupakan wasit yang berbakat.

Namun, ternyata dulunya ia tidak pernah bercita-cita menjadi wasit. Saat muda ia justru berkeinginan menjadi pemain basket profesional.

Karena keterbatasan fasilitas bola basket di negaranya, ia akhirnya banting setir untuk berkarier di dunia sepak bola sebagai wasit. Ia pun tidak menyesali keputusannya itu.

"Saya menyukai bola basket dan ingin melakukannya dengan sangat serius. Tapi akses ke infrastruktur bola basket sulit, itulah mengapa saya menjadi wasit, yang juga tidak pernah saya sesali, " ujar Salima. 

Keputusan itu membawanya ke Piala Dunia perempuan 2019, Olimpiade Tokyo 2020, dan sekarang Qatar.

Baca juga: Berapa Bayaran Wasit Per Pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar?

Sama seperti Yamashita, dia juga terlibat dalam Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu. Mukansanga sudah tidak asing lagi di pentas dunia, setelah juga memimpin di Piala Afrika putra awal tahun ini. 

Salima pun merasa bangga bisa menjadi salah satu wasit di Piala Dunia, karena merupakan salah satu impiannya. 

"Memimpin Piala Dunia adalah impian setiap wasit," tuturnya. 

Wasit perempuan asal Perancis, Stephanie Frappart, menjadi salah satu ofisial yang akan memimpin pertandingan dalam Piala Dunia 2022 di Qatar (Foto dokumentasi FIFA).Twitter.com/@FIFAWorldCup Wasit perempuan asal Perancis, Stephanie Frappart, menjadi salah satu ofisial yang akan memimpin pertandingan dalam Piala Dunia 2022 di Qatar (Foto dokumentasi FIFA).

Stephanie Frappart

Stephanie Frappart bisa dibilang menjadi salah satu wasit perempuan yang paling populer. Ia mendapat banyak perhatian ketika memimpin laga Piala Super Eropa antara Liverpool dan Chelsea tahun 2019.

Pada 2020 Frappart membuat gebrakan di dunia wasit, dengan mencatatkan namanya di buku sejarah sebagai perempuan pertama yang memimpin pertandingan Liga Champions Eropa putra.

Setahun kemudian, Frappart memimpin laga antara Atletico Madrid menghadapi Chelsea di leg kedua babak 16 besar Liga Champion Eropa putri.

Sebelum diumumkan menjadi wasit di Piala Dunia Qatar, ia juga menjadi di wasit final Coupe de France 2022. 

Frappart telah meraih penghargaan Wasit perempuan Terbaik Dunia IFFHS tiga tahun berturut-turut sejak 2019. 

Dia pun berharap ke depan setiap negara memiliki wasit perempuan, setelah mereka dilibatkan menjadi bagian dari Piala Dunia 2022 Qatar

"Ini pertanda kuat dari FIFA dan pihak berwenang untuk memiliki wasit perempuan di negara itu (Qatar), " tutur Frappart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com