Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2022, 10:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Gubernur Papua Lukas Enembe belum juga memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah ditetapkan menjadi tersangka korupsi.

Enembe ditetapkan tersangka atas dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua serta dugaan gratifikasi sebesar Rp 1 miliar.

Kuasa hukum Lukas Enembe, Aloysius Renwarin mengatakan, kliennya mengidap sejumlah penyakit seperti stroke, gula dan ginjal.

Ia membantah bila Enembe dikatakan mangkir dari panggilan KPK. Ia mengaku telah melayangkan surat pemberitahuan dan surat keterangan dokter.

Kemudian, video yang menyebutkan Enembe meninggal beredar di media sosial. Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks. 

Narasi yang beredar

Narasi yang mengatakan bahwa Gubernur Papua, Lukas Enembe, telah meninggal diunggah oleh akun Facebook ini.

Akun tersebut membagikan video berdurasi 8 menit 40 detik. Pada awal video terdapat gambar Lukas Enembe tengah terbaring dan tubuhnya dipenuhi alat medis.

Dalam keterangannya, akun Facebook yang mengunggah video tersebut menuliskan demikian:

innalillahi wainnailaihi rojiun, lukas enembe tak tertolong ~ viral news

Penelusuran Kompas.com

Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com di Google, sampai saat ini belum ada informasi kredibel yang menyebutkan Lukas Enembe meninggal.

Sementara, dalam video yang beredar tersebut tidak ditemukan adanya informasi bahwa Gubernur Papua telah meninggal. Antara judul video dengan isinya tidak ada kesesuaian.

Isi video lebih banyak menampilkan tanggapan beberapa pihak terkait korupsi yang menjerat Enembe.

Diberitakan Kompas.com pada Sabtu (1/10/2022), Enembe berada di kediaman pribadinya, di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Enembe mengaku kondisinya masih sakit.

"Ini stroke, bukan main-main," kata Enembe. 

Enembe mengaku, selama ini melakukan pengobatan ke Singapura. Kata dia, dokter di sana mendiagnosis adanya masalah jantung.

"Dokter Singapura yang temukan jantung saya kotor, bertahun-tahun sakit terus sampai dioperasi," ujar Enembe.

Wawan, salah satu keluarga yang merawat Lukas Enembe selama tiga tahun terakhir, mengatakan, Enembe tidak bisa berdiri dalam waktu lama dan harus dibantu orang lain.

"Sejak stroke yang keempat kali ini memang sakitnya bukan main-main, mau tidur tidak bisa, mau bangun mau jalan tidak bisa, (harus) angkat dia ke kamar mandi," tuturnya.

Sementara itu gambar yang memperlihatkan tubuh Lukas Enembe dipenuhi alat medis identik dengan video yang ada di Kompas.com ini.

Dalam video itu disebutkan bahwa tubuh Enembe dipenuhi alat medis karena kesehatannya yang tidak stabil. 

Kesimpulan

Narasi yang mengatakan bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal tidak benar atau hoaks.

Informasi terakhir pada Sabtu (1/10/2022), ia berada di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Enembe mengaku mengalami sakit stroke.

Sampai saat ini tidak informasi kredibel yang menunjukkan Enembe telah meninggal. Dalam video yang beredar pun tidak ditemukan informasi tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com