Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur adalah Program PKI pada 1955

Kompas.com - 21/01/2022, 14:49 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur disebut sebagai proyek atau program yang telah direncanakan Partai Komunis Indonesia (PKI) sejak 1955.

Informasi tersebut beredar di Facebook dalam bentuk video yang menampilkan sosok penceramah sedang berpidato.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut keliru.

Narasi yang beredar

Video yang mengeklaim pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur merupakan rencana PKI dibagikan di Facebook oleh akun ini.

Berikut narasi yang disampaikan:

"Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam (Paser Utara) Kalimantan Timur itu adalah program PKI tahun 1955."

Penelusuran Kompas.com

Narasi mengatasnamakan Partai Komunis Indonesia (PKI) masih kerap beredar, meskipun partai tersebut telah lama dibubarkan pada 1966.

Pembubaran PKI tertuang dalam Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 yang ditetapkan 5 Juli 1966.

Ketetapan tersebut berbunyi:

Ketetapan tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia. Pernyataan sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, dan larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.

Tidak hanya itu, kabar mengenai pemindahan ibu kota dari Jakarta baru diumumkan Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan 2019.

Dalam pidato yang disampaikan pada 16 Agustus 2019, Jokowi mengumumkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

Namun secara detail, lokasi ibu kota baru di Penajam Paser Utara, baru diumumkan Jokowi pada 26 Agustus 2019.

Isu yang menyebutkan bahwa pemindahan ibu kota merupakan program PKI juga telah dibantah oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Alasan pemindahan ibu kota negara dijelaskan Kementerian Kominfo melalui keterangan yang dimuat di website resmi mereka pada 27 Agustus 2019:

Menurut Kominfo, pemindahan ibu kota ke Kalimantan merupakan keputusan Pemerintah sebagai langkah untuk mengurangi beban DKI Jakarta.

"Kondisi Jakarta sekarang sudah jenuh dan sulit melakukan pengembangan karena keterbatasan lahan. Selain itu, tujuan lainnya adalah pemerataan pembangunan di Indonesia yang selama ini masih terpusat di Pulau Jawa

Adapun Kalimantan Timur dipilih karena dinilai strategis, berada di tengah tengah wilayah Indonesia dan minim resiko bencana seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami.

Alasan lainnya dukungan infrastruktur yang lebih lengkap serta adanya lahan pemerintah seluas 180.000 hektar.

Menilik Program PKI pada 1955

Untuk menelusuri klaim itu, Kompas.com juga melakukan penelurusan pustaka untuk mencari program PKI pada Pemilu 1955.

Informasi ini didapatkan melalui publikasi di Harian Rakjat, harian yang terbit pada 1951-1965 dan selama ini identik sebagai media resmi PKI.

Kompas.com mendapatkan dokumentasi Harian Rakjat bersumber dari skripsi sarjana berjudul "Harian Rakjat sebagai Alat Kampanye PKI dalam Pemilu 1955" (2019).

Skripsi itu ditulis Bimo Bagas Basworo untuk kelulusan dari Program Studi Sejarah, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada 2019.

Dalam artikel "Manifes Pemilihan Umum PKI" di Harian Rakjat edisi 22 Maret 1954 misalnya, PKI sama sekali tidak menyebut adanya program pemindahan ibu kota.

Sejumlah isu yang diungkit PKI antara lain monopoli dan kepemilikan asing, kebebasan untuk serikat buruh, pembatalan regulasi pengaruh kolonial, atau penegasan politik luar negeri yang bebas dari kolonialisme dan imperialisme.

Harian Rakjat juga memaparkan janji yang disampaikan PKI dalam Pemilu 1955. Artikel itu dimuat dalam halaman depan edisi 28 September 1955, tepat sehari sebelum pencoblosan.

Dari 19 janji yang disampaikan PKI, tidak ada satu pun yang mengungkit mengenai pemindahan ibu kota.

Dalam artikel "Mentjoblos Palu Arit Berarti Memilih PKI. Apa Artinja jika Saudara Memilih PKI?" itu, janji yang disampiakan antara lain kebebasan demokratis, perbaikan upah, turunnya sewa tanah, persamaan hak perempuan, kebebasan beragama, hingga pendemokrasian pemerintahan daerah dan desa.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan adalah rencana PKI sejak 1955 adalah tidak benar alias hoaks.

PKI sudah dibubarkan sejak 1966 dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang di seluruh Indonesia. Keputusan tersebut masih berlaku hingga saat ini.

Selain itu, Kominfo juga membantah bahwa pemindahan ibu kota adalah karena hal tersebut merupakan program PKI.

Menurut Kominfo, pemindahan ibu kota adalah untuk mengurangi beban DKI Jakarta, serta untuk pemerataan pembangunan di Indonesia.

Kalimantan Timur dipilih karena dinilai strategis, berada di tengah tengah wilayah Indonesia dan minim resiko bencana seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami.

Alasan lainnya, Kalimantan Timur memiliki dukungan infrastruktur yang lebih lengkap serta adanya lahan pemerintah seluas 180.000 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com