Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Budiman Sudjatmiko Babak Belur Diamuk Elite PDI-P

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, politikus Budiman Sudjatmiko babak belur dihajar oleh elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Narasi tersebut ditempatkan dalam konteks yang keliru.

Adapun Budiman resmi dipecat dari PDI-P, pada Kamis (24/8/2023), karena secara terang-terangan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

Narasi yang beredar

Narasi soal Budiman Sudjatmiko babak belur dihajar oleh elite PDI-P muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 2 detik pada 24 Agustus 2023 dengan judul:

Budiman Sudjatmiko Bebek Belir Dihajar Elit Pdip, Ternyata Megawati Keluarkan Perintah Tegas

Penelusuran Kompas.com

Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal Budiman babak belur dihajar elite PDI-P. Narator membacakan beberapa artikel yang tidak terkait dengan narasi tersebut.

Artikel pertama yang dibacakan narator berjudul "Mantap Dukung Prabowo, Eks Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko Siap Dipecat PDIP" di laman Liputan 6.com ini. 

Artikel tersebut memuat pernyataan Budiman yang mengaku siap jika dipecat dari PDI-P. Ia pun menegaskan tidak akan mengundurkan diri dari partai berlambang banteng tersebut. 

Artikel kedua yang dibacakan yakni berjudul “Panda Nababan Cap Budiman Sudjatmiko Pengkhianat: Omong Kosong Bakal Tetap di PDIP!” di laman Suara.com ini. 

Artikel tersebut memuat pernyataan politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan yang menyebut Budiman sebagai pengkhianat.

Menurutnya, Budiman tidak perlu lagi berpura-pura seolah mendukung Ganjar, karena sebenarnya ia menginginkan Prabowo menang di Pilpres 2024.

Kemudian, artikel ketiga yang dibacakan narator berjudul "Efek Gandeng Prabowo, Nasib Megawati dan Budiman Sudjatmiko: Satu Negarawan, Satunya Pengkhianat" di laman Suara.com ini. 

Artikel tersebut memuat pendapat pegiat media sosial Eko Widodo yang menyoroti manuver politik Budiman Sudjatmiko dengan mendukung Prabowo.

Ia menyebutkan, dukungan kepada Prabowo membuat Budiman dicap sebagai orang tak punya pendirian bahkan pengkhianat karena tidak tegak lurus dengan Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P.

Adapun artikel keempat yang dibacakan narator yakini berjudul "Sekaliber Budiman Sudjatmiko Dicuekin PDIP, Pengamat: Ya Loncat Pagar" di laman Viva.co.id  ini.

Artikel tersebut memuat pendapat Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. Ujang menilai keputusan Budiman mendukung Prabowo wajar, sebab selama ini Budiman tidak pernah difungsikan oleh PDI-P. 

Sementara, beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi Budiman babak belur dihajar elite PDI-P.

Salah satu klip pada video yang menampilkan politikus PDI-P Deddy Yevri Sitorus identik dengan konten di Instagram ini. Dalam video itu Deddy mengkritik langkah Budiman mendukung Prabowo. 

Narasi dan keterangan tertulis yang ada dalam unggahan tersebut disampaikan dalam konteks yang keliru.

Faktanya, memang aksi Budiman dikritik sejumlah petinggi dan kader PDI-P. Namun, perlu disampaikan bahwa hal itu tidak membuat Budiman babak belur secara fisik.

Kesimpulan

Narasi soal Budiman Sudjatmiko babak belur dihajar oleh elite PDI-P adalah hoaks. Judul video yang beredar tidak sesuai dengan isinya. 

Narator membacakan beberapa artikel yang tidak terkait dengan narasi tersebut. 

Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal Budiman babak belur dihajar elite PDI-P. 

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/08/25/153000582/hoaks-budiman-sudjatmiko-babak-belur-diamuk-elite-pdi-p

Terkini Lainnya

AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

AI dan Kekhawatiran atas Dampaknya terhadap Pemilu

Data dan Fakta
[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

[VIDEO] Hoaks Mike Tyson Akan Beri 10 Juta Dollar ke Pria yang Nikahi Putrinya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Hoaks Henry Ford dan Mobil Pertamanya, Foto Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

INFOGRAFIK: Makam Nabi Imran Dinarasikan Keliru sebagai Makam Nabi Adam dan Siti Hawa

Hoaks atau Fakta
Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Jenis Air Kemasan di AS Tidak Ditentukan dari Warna Tutup Botol

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Kilas Balik Saat Indonesia Raih Piala Uber Pertama pada 1975

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

[KLARIFIKASI] Ronaldo Berikan Bola ke Penggemar Al Nassr, Bukan Anak Palestina

Hoaks atau Fakta
Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad 'Eli Koptar'

[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad "Eli Koptar"

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke