Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mampukah Perancis Jadi Juara Piala Dunia Dua Kali Berturut-turut?

KOMPAS.com - Sebagai juara Piala Dunia 2018, Perancis datang ke Qatar dengan penuh tantangan.

Selain dibayangi kutukan juara bertahan yang selalu gagal lolos fase grup, Perancis juga kehilangan sejumlah pemain andalan karena cedera, antara lain Karim Benzema, Paul Pogba, dan N'golo Kante.

Namun, ”Les Bleus” tampil meyakinkan dan mematahkan kutukan juara bertahan pada Piala Dunia Qatar 2022. Mereka lolos dari fase grup sebagai pemuncak klasemen Grub D dengan poin 6.

Tren positif itu berlanjut di fase gugur dengan mengalahkan Polandia pada babak 16 besar dan Inggris di perempat final.

Di semifinal, Perancis menumbangkan tim kuda hitam yang mengalahkan sejumlah jagoan Piala Dunia, Maroko. Kemenangan atas Maroko memastikan Perancis melenggang ke final dan bakal bertemu Argentina pada Minggu (18/12/2022).

Perancis berpeluang menjadi juara Piala Dunia secara berturut-turut. Demi mewujudkan pencapaian itu, pelatih Perancis Didier Dechamps mewaspadai sejumlah pemain kunci Argentina, salah satunya, Lionel Messi.

“Empat tahun lalu dia (Messi) bermain sebagai penyerang tengah. Sedangkan sekarang dia bermain di belakang penyerang tengah, dan terlihat dalam performa yang bagus. Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan dia telah menunjukkan itu, jadi tentu saja kami akan mencoba dan melawan ancaman Messi,” ujar Deschamps, dikutip dari Daily Mail, Jumat (16/12/2022).

Dilansir dari Sporting News , jika Perancis berhasil mengalahkan Argentina, maka mereka akan menjadi negara ketiga yang mampu menjadi juara Piala Dunia dua kali berturut-turut. Terakhir kali, capaian itu diraih Brasil pada Piala Dunia 1962.

Saat itu Brasil mengikuti Piala Dunia 1962 dengan predikat sebagai juara bertahan di Piala Dunia 1958. Skuad Brasil yang diisi talenta seperti Pele memang dijagokan menjadi salah satu kandidat juara. 

Tetapi Brasil harus kehilangan Pele karena cedera di babak penyisihan grup Piala Dunia 1962. Padahal di Piala Dunia 1958, Pele tampil menggila dengan membuat rekor sebagai pencetak gol termuda dan juga pencetak hattrick termuda pada usia 17 tahun.

Meski tampil tanpa Pele setelah lolos dari babak penyisihan, tim Selecao masih tetap kuat dengan mengandalkan pemain lain seperti Garrincha ataupun Vava. Mereka pun bisa melaju sampai ke final.

Di final Piala Dunia 1962, Brasil bertemu dengan Cekoslovakia. Sempat tertinggal 1-0 melalui gol dari Josef Masopust. Brasil membalikan keadaan menjadi 1-3. ketiga gol Brasil dicetak oleh Amarildo, Zito dan Vava.

Berkat kemenangan itu, Brasil menjadi negara kedua yang berhasil menjadi juara Piala Dunia secara berturut-turut.

Sebelum Brasil, Italia menjadi negara pertama yang bisa menjadi juara Piala Dunia dua kali berturut-turut.

Prestasi itu ditorehkan "Gli Azzurri" pada Piala Dunia 1938, setelah memenangkan Piala Dunia 1934 yang merupakan gelar pertama mereka. Saat itu, Italia dilatih oleh Vittorio Pozzo.

Capaian tersebut didapat setelah Italia mengalahkan Hungaria dengan skor 4-2 di partai final. Empat gol Italia masing-masing diciptakan oleh Gino Colaussi dan Silvio Piola.

Di turnamen itu kepercayaan diri pemain Italia naik setelah mengalahkan tuan rumah Perancis di perempat final. Kemudian mereka tampil mengesankan dengan membungkam Brasil di semifinal dan Hungaria di partai pamungkas.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/12/17/090100282/mampukah-perancis-jadi-juara-piala-dunia-dua-kali-berturut-turut-

Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke