KOMPAS.com - Inggris untuk pertama kalinya mencatatkan temperatur di atas 40 derajat Celcius pada 19 Juli 2022.
Dilansir dari AP News, badan meteorologi Inggris, Met Office, mencatat temperatur mencapai 40,3 derajat Celcius di Coningsby, Inggris timur.
Sebelumnya, suhu tertinggi yang tercatat di Inggris adalah 38,7 derajat Celcius pada 2019.
Rekor temperatur ini disebut tidak akan terjadi tanpa aktivitas manusia yang mendorong perubahan iklim.
Kepala ilmuwan Met Office Stephen Belcher mengatakan suhu seperti itu di Inggris "hampir tidak mungkin" tanpa perubahan iklim yang didorong oleh manusia.
Dia memperingatkan bahwa “kita bisa melihat suhu seperti ini setiap tiga tahun” tanpa tindakan serius terhadap emisi karbon.
Suhu tinggi akan semakin sering
Dilansir dari BBC, World Weather Attribution menemukan bahwa suhu Bumi meningkat sekitar 1,1 derajat Celcius sejak Revolusi Industri sekitar 200 tahun yang lalu.
World Weather Attribution adalah organisasi kumpulan ilmuwan iklim terkemuka, yang bertemu setelah peristiwa cuaca ekstrem untuk menentukan apakah perubahan iklim membuatnya lebih mungkin terjadi.
Friederike Otto dari Imperial College London, yang memimpin World Weather Attribution, mengatakan bahwa dalam iklim saat ini, rekor suhu yang dicatatkan Inggris seharusnya jarang terjadi dan, diperkirakan terjadi sekali setiap 500 tahun dan sekali setiap 1.500 tahun.
Namun menurut Otto, ketika suhu global naik, kemungkinan panas ini terjadi lebih teratur akan meningkat.
"Kita tidak akan mengalami suhu minggu lalu (40 derajat Celcius) tanpa perubahan iklim, itu pasti," kata Otto.
Ia mengatakan, suhu ini setidaknya 2 hingga 4 derajat Celcius lebih tinggi daripada dunia tanpa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Otto mengatakan, Inggris harus segera mencapai nol emisi untuk menjaga agar suhu tinggi tidak sering terjadi.
Nol emisi adalah titik ketika manusia berhenti memompa gas rumah kaca ke atmosfer. Target pemerintah Inggris adalah mencapai nol emisi pada 2050.
"Setiap peningkatan suhu benar-benar membuat peristiwa semacam ini lebih mungkin terjadi dan bahkan lebih panas. Gelombang panas jauh lebih mematikan daripada cuaca ekstrem lainnya seperti banjir dan perubahan iklim adalah pendorong utama gelombang panas," tuturnya.
Perubahan iklim berdampak ke seluruh dunia
Perubahan iklim mempengaruhi semua bagian dunia, dengan panas yang ekstrim tahun ini mempengaruhi negara-negara termasuk India, AS, Australia, Spanyol dan Jerman.
Politisi secara global berkomitmen untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius. Akan tetapi, mereka yang bergerak di bidang konservasi lingkungan menilai bahwa pemerintah terlalu lamban.
"Iklim telah berubah - kita sedang dan akan terus menderita akibat kelambanan pemerintah," kata kepala iklim Greenpeace Inggris, Rosie Rogers.
"Seberapa buruk hal itu tergantung pada seberapa banyak atau sedikit pemerintah sekarang memutuskan untuk menghentikan bahan bakar fosil," ujarnya.
Menurut Rogers, sebagai salah satu penghasil emisi terbesar di dunia, Inggris memiliki kewajiban untuk dengan cepat memangkas emisi menjadi nol.
"Perdana menteri baru perlu bertindak berdasarkan peringatan dari iklim ini, dan memberi contoh untuk diikuti orang lain," ujarnya.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/30/151628382/ketika-perubahan-iklim-membuat-inggris-mencatatkan-rekor-suhu-tertinggi