Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Dukcapil Paniai Meluruskan Isu Perekaman Iris Mata untuk e-KTP Menghisap Darah

KOMPAS.com - Dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dan Kartu Keluarga (KK) menjadi hal vital yang harus dimiliki warga negara Indonesia.

Dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan untuk mengakses berbagai hal, seperti layanan pendidikan, kesehatan, dan keuangan.

Meski memegang peran penting, namun ternyata tak semua masyarakat bersedia mengurus atau mendaftarkan diri untuk memiliki dokumen-dokumen tersebut.

Salah satunya terjadi pada warga Kabupaten Paniai, Provinsi Papua yang enggan mengurus e-KTP karena mendengar informasi keliru terkait prosedur perekaman data.

Hoaks perekaman iris mata menghisap darah

Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Paniai, Washinton mengatakan, warga setempat awalnya enggan mendaftarkan diri untuk memperoleh e-KTP.

Ia mengatakan, hal itu disebabkan adanya anggapan bahwa rekam biometrik iris mata akan menghisap darah warga.

Namun, kondisi itu kini berangsur berubah dan warga setempat bahkan antusias mendaftarkan dirinya ke Dukcapil untuk memperoleh e-KTP.

Hal itu terjadi berkat sosialisasi tepat sasaran yang dilakukan oleh jajaran Dukcapil Paniai.

Menurut Washinton, ia berupaya melakukan pendekatan pribadi dengan tokoh masyarakat setempat yang awalnya menolak keras perekaman e-KTP.

"Saya katakan rekam KTP tidak mengandung hal negatif. Akhirnya saya lakukan perekaman secara terbuka, semua bisa lihat sembari menjelaskan tidak ada isap darah waktu lakukan rekam iris mata," kata Washinton, dikutip dari laman Kementerian Dalam Negeri, Rabu (27/4/2022).

Agar masyarakat tidak takut merekam datanya, untuk sementara waktu Dukcapil Paniai juga mengubah sebutan e-KTP menjadi "kartu bantu".

"Sebab selama ini sebutan KTP berarti ada kesan negatif, di dalam ada chip/setan dan lain-lain. Saya ganti sebut 'kartu bantu' karena bisa bantu dipakai di bank, rumah sakit, bandara, kuliah dan seterusnya," ucap Washinton.


Warga antusias membuat e-KTP

Berkat sosialisasi yang dilakukan, warga setempat kini antusias mendatangi Kantor Dukcapil Paniai untuk merekam data yang dibutuhkan sebagai syarat pembuatan e-KTP.

Washinton menambahkan, antusiasme itu juga dipengaruhi oleh pelayanan pengurusan administrasi kependudukan seperti akta kelahiran, e-KTP, KK, Kartu Identitas Anak (KIA), serta dokumen penting lainnya yang sempat tidak berjalan normal selama beberapa waktu.

Menurut Washinton, pelayanan Adminduk di Dukcapil Paniai secara resmi dimulai kembali pada 4 April 2022.

"Perekaman, cetak KTP, akta, dan lain-lain sudah berjalan kembali. Rerata dokumen yang dilayani tak kurang 300 dokumen per hari," kata Washinton.

Antusiasme warga bahkan sempat menyebabkan munculnya rumor yang menyebutkan terjadi kerusuhan di Kantor Dukcapil Paniai. Rumor itu dibantah Washinton.

"Itu foto yang ada bukan rusuh, tapi antusias masyarakat yang luar biasa untuk urus dokumen. Uniknya masyarakat di sini tidak kenal budaya antre, semua berebut mau dekat meja pelayanan. Jadi nomor antre yang kami buat sementara tidak berlaku," tuturnya.

Untuk melayani masyarakat yang membeludak, sampai-sampai Washinton meminta bantuan tenaga administrator database (ADB) dari kabupaten tetangga, antara lain Kabupaten Dogiyai.

Rencananya, kata dia, sehabis Lebaran pihaknya akan menggelar layanan jemput bola ke distrik-distrik sekaligus mengurai antusias masyarakat di kantor.

Meski saat ini kondisi pelayanan Adminduk di Dukcapil Paniai mulai membaik, namun Washinton tidak memungkiri bahwa masih ada banyak hal yang perlu dibenahi.

Ia mengakui, masih terdapat sangat banyak kekurangan termasuk internal pegawai, kondisi kantor, keamanan, peralatan.

"Tapi secara bertahap kami benahi," kata dia.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/04/28/163246182/cerita-dukcapil-paniai-meluruskan-isu-perekaman-iris-mata-untuk-e-ktp

Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke