KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook mengenai ranking atau peringkat sayuran antikanker.
Sayuran-sayuran dalam daftar tersebut diklaim memiliki manfaat ampuh dalam menangkal penyakit kanker.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar.
Informasi itu merupakan hoaks berulang yang beredar beberapa waktu lalu dengan mencatut nama Institut Pertanian Bogor (IPB).
Narasi yang beredar
Informasi ranking sayuran antikanker dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
HIDUP JENGKOL
Informasi dari Ikatan Dosen Republik Indonesia Rumpun Biologi
*INSTITUT PENCEGAHAN KANKER* *MENGUMUMKAN RANKING SAYURAN ANTI KANKER
01: JENGKOL 99.8%
02: UBI JALAR DIMASAK 98.7%
03: UBI JALAR MENTAH. 94.4%
04: ASPARAGUS. 93.9 %
05: BROCCOLI, 92.8%
06: KUBIS/CABBAGE. 91.4%
07: KEMBANG KOL. 90.8%
08: SELEDRI. 83.7%
09: TERONG. 74.0%
10: PAPRICA. 55.5%
11: WORTEL. 46.5%
12: GOLDEN CAULIFLOWER/KMBG KOL 37.6%
13: CAPSELLA/SHEPHERD'S PURSE 35,4%
14: KOL/KOHLRABI. 34.7%
15: MUSTARD. 32.9%
16: BRASSICA JUNCEA. 29.8%
17: TOMAT. 23.8%
Penelusuran Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com mencoba memverifikasi kebenaran informasi tersebut dengan menelusuri kata kunci "ranking sayuran antikanker" menggunakan Google Search.
Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi yang menyebutkan ranking sayuran antikanker sudah pernah beredar di internet.
Sebelumnya, informasi ini beredar dengan mencatut nama Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dilansir dari Kompas.com, 22 Oktober 2021, Kepala Bagian Humas IPB Siti Nuryati menyatakan, IPB tak pernah mengeluarkan daftar peringkat sayuran antikanker.
"Ini hoaks. Kami tidak keluarkan informasi ini," kata Nuryati.
Sementara itu, Pakar Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Inge Permadi mengatakan, pada dasarnya semua buah dan sayur memiliki manfaat masing-masing.
"Karena setiap buah sayur pasti mempunyai kandungan khas zat gizi tertentu," kata Inge saat dihubungi secara terpisah.
Meski demikian, mengonsumsi sayur dan buah sebaiknya bervariasi, bukan hanya satu jenis.
"Tapi tidak bisa kalau cuma makan jengkol doang terus terhindar kanker. Itu akan menjadi lebih baik kalau dimakannya bermacam-macam, gabungan," ucap dia.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang menyebutkan ranking sayuran antikanker adalah hoaks.
Informasi itu adalah hoaks berulang yang sudah pernah beredar sebelumnya dengan mencatut nama Institut Pertanian Bogor (IBB).
Pihak IPB telah menegaskan bahwa mereka tak pernah mengeluarkan informasi terkait ranking sayuran antikanker.
Sementara itu, ahli kesehatan mengatakan bahwa mengonsumsi satu jenis sayuran saja tidak akan membuat seseorang terhindar dari penyakit kanker.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/04/04/154148582/hoaks-ranking-dan-peringkat-sayuran-antikanker-dari-ipb