Australian Open 2023, Ganda Putra Indonesia bak "Roller Coaster"

KOMPAS.com - Performa tiga ganda putra muda Indonesia dinilai bak roller coaster, kadang bagus dan menanjak, tetapi juga bisa anjlok dan kalah pada babak awal. 

Ketiga ganda putra Indonesia yang dimaksud, yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menilai bahwa ketiga pasangan tersebut belum konsisten. 

Pernyataan itu disampaikan Herry setelah ganda putra Indonesia tanpa gelar pada Australian Open 2023 yang digelar pada 1-6 Agustus 2023 di Quaycentre, Sydney. 

Baca juga: Australian Open 2023: Fajar/Rian Tak Seperti Harapan, Performa Jeblok

"Leo/Daniel, Pram/Yere, atau Bagas/Fikri memang bisa mengejutkan dengan mengalahkan ganda putra papan atas dunia," kata Herry dalam keterangan PBSI yang diterima Kompas.com.

"Namun, pada lain hari mereka kalah, seperti Pram/Yere yang kurang bisa memberikan perlawanan sepadan kepada Takuro Hoki/Yugo Kobayashi," ujarnya. 

"Performa mereka saya ibaratkan masih seperti roller coaster. Kadang bagus dan berada di puncak seperti Bagas/Fikri yang pernah juara All England," ucap Herry. 

"Pram/Yere juara Asia dan Leo/Daniel berjaya di Indonesia dan Thailand Masters. Setelah itu, performa mereka berada di bawah. Sering kalah pada babak awal, belum konsisten," katanya.

Baca juga: Gagal ke Final Japan Open 2023, Fajar/Rian Fokus Perbaiki Performa demi Tiket Olimpiade Paris 2024

Herry juga menegaskan bahwa Leo/Daniel, Bagas/Fikri, dan Pramudya/Yeremia butuh lebih banyak waktu agar bisa masuk jajaran pemain elite. 

"Untuk ketiga pasangan itu, memang perlu waktu. Perlu proses agar mereka bisa masuk jajaran elite ganda putra dunia," ujar Herry.

"Segalanya tidak bisa instan. Kami harus terus berikhtiar mengasah kemampuan mereka untuk masuk ke jajaran elite dunia," imbuhnya. 

Pelatih yang disapa coach Naga Api itu juga menyadari bahwa persaingan ganda putra semakin sengit menuju Olimpiade Paris 2024. 

Baca juga: Update Ranking BWF: Jonatan Kembali Ke-5 Besar, An Se-young Ambil Takhta Akane

Ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan tim pelatih dan para pemain untuk bisa tampil lebih bagus lagi. 

"Harus diakui, peta persaingan ganda putra dunia saat ini memang lebih sengit. Jepang, China, Chinese Taipei, India, Malaysia, Korea, dan Denmark punya pasangan kuat yang saling mengalahkan," tuturnya. 

"Semuanya berburu poin ke Olimpiade Paris 2024. Kami harus mempersiapkan para pemain jauh lebih baik lagi," ungkap Herry Iman Pierngadi.