KOMPAS.com - Gregoria Mariska Tunjung mengakhiri paceklik gelar juara. Tunggal putri terbaik Indonesia ini naik podium utama Spain Masters 2023.
Dalam partai puncak turnamen BWF World Tour Super 300 tersebut, Minggu (2/4/2023), Gregoria Mariska Tunjung menaklukkan tunggal putri terbaik India, Pusarla V Sindhu.
Tak tanggung-tanggung, pemain nomor 12 dunia ini menang straight game dengan skor kembar 21-8. Pusarla V Sindhu, pemain ranking 11 dunia, seperti tak berdaya menghadapi aksi ciamik Gregoria.
Hasil ini membuat Gregoria memutus dominasi Pusarla V Sindhu yang selalu menang dalam tujuh pertandingan sebelumnya.
Lebih indah lagi, kemenangan perdana atas sang mantan juara dunia diraih dalam partai final.
Baca juga: Lika-liku Gregoria: Sempat Terpikir Pensiun, lalu Bangkit dan Juara Spain Masters 2023
Pencapaian Gregoria ini bak oase di padang gurun karena pemain 23 tahun tersebut mengakhiri paceklik gelar sejak 2018. Kala itu, Gregoria menjuarai Finnish International Challenge.
Tak heran Gregoria sangat bahagia ketika mengangkat trofi Spain Masters 2023. Apalagi, ini merupakan gelar perdana Gregoria di pentas BWF World Tour.
"Rasanya senang sekali bisa berdiri di podium tertinggi. Ini penantian panjang setelah terakhir di tahun 2018 (Finnish IC). Butuh waktu lama sekali untuk kembali ke sini jadi saya benar-benar bersyukur," ujar Gregoria.
Kini, saatnya Gregoria menatap masa depan yang lebih cerah. Dia harus bisa terbang lebih tinggi lagi guna meraih gelar turnamen yang levelnya lebih tinggi dan bukan tak mungkin emas Olimpiade 2024 di Paris.
Melihat apa yang diperlihatkan sepanjang Spain Masters 2023, Gregoria memiliki kualitas yang sangat mumpuni. Sang jawara Kejuaraan Dunia Junior 2017 tersebut memiliki pukulan komplit nan menyulitkan.
Baca juga: Gregoria, Secercah Sinar yang Mulai Bangkitkan Harapan Tunggal Putri Indonesia
Memang, Spain Masters hanya berstatus Super 300--BWF World Tour yang diimplementasikan sejak 2018 terbagi menjadi World Tour Finals, Super 1000, Super 750, Super 500, Super 300 dan Super 100.
Namun turnamen ini memiliki kualitas tingkat tinggi lantaran diikuti sejumlah pemain top. Dua mantan juara dunia tunggal putri ambil bagian, yakni Carolina Marin (2014, 2015, 2018) dan Pusarla V Sindhu (2019).
Ternyata, Gregoria bisa meruntuhkan dua tunggal putri elite dunia tersebut. Gregoria lebih dulu menaklukkan Carolina Marin di semifinal sebelum membuat Pusarla V Sindhu tak berdaya di final.
Aksi Gregoria saat melawan Sindhu memperlihatkan bagaimana kualitas yang dimiliki pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, tersebut.
Gregoria tak membuat banyak unforced error dan ketahanan fisiknya sudah jauh lebih bagus.
Dua hal terakhir ini menjadi titik lemah yang membuat Gregoria sempat berada di titik nadir dalam perjalanan kariernya.
Baca juga: Gregoria Juara Spain Masters 2023: Perjuangan Akhiri 5 Tahun Penantian
Selain itu, pukulan silang dan drop shot tajam kerap membuat Sindhu terkecoh sehingga skor akhir benar-benar di luar dugaan, terlepas dari kondisi yang dialami sang lawan.
"Sindhu baru kembali dari cedera dan kita semua tahu tadi belum menjadi penampilan terbaiknya. Tadi, saya hanya coba mengeluarkan permainan saya. Tidak menyangka laganya seperti itu," ujar Gregoria usai kemenangan tersebut.
Gelar Spain Masters 2023 ini bakal jadi modal Gregoria menghadapi race to Paris, yakni penghitungan poin menuju Olimpiade 2024, yang dimulai Mei 2023.
Jika konsisten dan terus bekerja keras, Gregoria berpotensi meraih tiket ke Paris untuk tampil dalam Olimpiade 2024.
"Gelar juara ini untuk semua yang dukung saya sampai hari ini. Juara ini juga menjadi arti yang besar buat saya, saya sempat sangat terpuruk tapi Puji Tuhan bisa melewati itu dan bangkit lagi," ungkap Gregoria yang makin termotivasi.
"Saya sendiri jujur kaget dengan hasil yang lumayan konsisten di tur Eropa ini. Kuncinya mungkin lebih jaga mood dan lebih tenang saja. Berdoa yang banyak."
Baca juga: Serba Pertama Gregoria Mariska Usai Juara Spain Masters 2022
Dia pun mengaku belum puas dengan gelar Spain Masters 2023 ini. Gregoria bertekad meningkatkan prestasi tapi berusaha tetap membumi.
"Saya coba memotivasi dapat gelar yang lain. Target ke depan banyak yang ingin saya raih tapi yang pasti saya mau mengembangkan yang saya punya, membenahi yang sudah ada. Semoga saya tidak terbebani dengan hasil ini," ungkapnya.
Memang, Gregoria menunjukkan peningkatan grafik permainan dalam tiga turnamen di Benua Biru.
Setelah membuat kemajuan ketika untuk pertama kalinya mencapai perempat final All England, dia berhasil menembus semifinal Swiss Open, lalu juara Spain Masters.
Semoga Gregoria terus menjaga motivasi dan performa. Masa depan cerah menanti tunggal putri terbaik Tanah Air ini supaya bisa terbang lebih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.