KOMPAS.com - Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, menunjukkan semangat pantang menyerah ketika tampil pada babak pertama Japan Open 2022, Rabu (31/8/2022).
Ana/Tiwi, sapaan akrab Febriana/Pratiwi, memang berhasil mengalahkan Debora Jille/Cheryl Seinen (Belanda) dua gim langsung atau straight game.
Namun, perjuangan Ana/Tiwi untuk meraih kemenangan straight game itu tidak mudah terutama pada akhir gim kedua.
Pada gim pertama, Ana/Tiwi tampil mendominasi dan tidak pernah sekalipun tertinggal hingga sukses meraih kemenangan 21-16.
Baca juga: Ahsan/Hendra ke 16 Besar Japan Open 2022: Lawan Takut jika The Daddies Menyerang...
Berlanjut ke gim kedua, Ana/Tiwi mendapatkan perlawann sengit dari Jille/Seinen. Kedua pasangan tercatat bergantian memimpin hingga kedudukan imbang 8-8.
Tepat setelah interval, Jille/Seinen yang mulai mendapatkan pola permainan berhasil terus unggul hingga skor 18-12.
Ana/Tiwi kali ini menunjukkan mental bertanding yang solid dan tidak tertekan meski sudah tertinggal jauh enam angka.
Hal itu dibuktikan dengan kebangkitan Ana/Tiwi yang berhasil mencetak enam angka beruntun sebelum akhirnya menang dengan skor akhir 23-21 pada akhir gim kedua.
Seusai laga, Amalia Pratiwi menilai salah satu kunci kebangkitan dirinya dan Febriana pada akhir gim kedua adalah keputusan menunrunkan tempo laga.
Baca juga: Kata Chico Usai Kalahkan Momota di Japan Open 2022: Enjoy, Main Lebih Berani
Faktor lain yang juga memengaruhi kebangkitan Ana/Tiwi adalah pikiran positif bahwa segala sesuatu masih bisa terjadi sampai pertandingan berakhir.
"Setelah tertinggal 12-18 di gim kedua, kami mencoba menurunkan tempo. Kami tidak meladeni permainan mereka. Kami juga merapatkan pertahanan. Dari situ, kami mendapatkan poin," kata Pratiwi dikutip dari rilis PBSI.
"Kami kemudian berhasil membalikkan keadaan. Saya dan Ana juga terus menyemangati satu sama lain. Sebelum poin 21, pertandingan belum berakhir. Jadi, kami terus mencoba mengejar," ucap Pratiwi.
"Kami harus lebih konsisten lagi di pertandingan berikutnya. Ketika kehilangan poin, kami harus tetap fokus," ucap atlet berusia 20 tahun itu.
Di sisi lain, Febriana memiiki pandangan berbeda. Febriana secara tidak langsung mengaku terkejut karena serangan pasangan Belanda sangat kuat meski kalah angin.
Baca juga: Japan Open 2022, Jonatan Christie: Saya Agak Terpancing Emosi...
"Permainan kami sudah benar di gim pertama. Kami bermain dengan tempo cepat dan sering menurunkan bola untuk mendapatkan kesempatan menyerang," kata Febriana.