Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greysia Polii Pensiun: Dipeluk Merah Putih dan Persembahan Terakhir untuk Indonesia

Kompas.com - 13/06/2022, 04:52 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Greysia Polii resmi mengumumkan pensiun dalam sebuah acara bertajuk Testimonial Day di Istora Senayan, Jakatra, Minggu (12/6/2022). 

Acara perpisahan itu juga diramaikan dengan laga ekshibisi dengan format dua lawan dua, tiga lawan tiga, dan empat lawan empat. 

Greysia Polii berpartner dan bertanding melawan para bintang bulu tangkis dunia seperti Jongkolphan Kititharakul (Thailand), Misaki Matsumoto (Jepang), Shin Seung-chan (Korea Selatan), Thinaah Muralitharan (Malaysia), Huang Dong Ping (China), Ashwini Ponnappa (India), dan Gabriel Stoeva (Bulgaria). 

Selain nama-nama tersebut, hadir juga Sapsiree Tearattanachai (Thailand), Tai Tzu Ying (Taiwan), Yuta Watanabe (Jepang), Wang Yi-Lyu (China), Wang Chi-Lin (Taiwan), Lee Yang (Taiwan), Jia Yi Fan (China), dan Chen Qing Chen (China). 

Baca juga: Perasaan Campur Aduk Selimuti Greysia Polii Sebelum Umumkan Pensiun

Adapun pemain-pemain Indonesia yang juga mengikuti seremoni tersebut adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Hendra Setiawan, dan partner tanding terakhir Greysia, Apriyani Rahayu

Victory Lap dan Dipeluk Merah Putih

Pertandingan ekshibisi berlangsung menghibur dan dipenuhi gelak tawa, baik dari para pemain maupun penonton yang datang langsung ke Istora Senayan.

Namun, suasana di Istora Senayan berubah menjadi penuh haru setelah Greysia Polii menyampaikan pidato yang menandai akhir perjalanannya sebagai atlet.

Baca juga: Salam Perpisahan Greysia Polii: Darah Saya adalah Bulu Tangkis...

Terima kasih karena selalu setia mendukung saya dan semua atlet Indonesia sehingga kami bisa terus berprestasi setinggi mungkin mengharumkan nama bangsa. Terima kasih untuk bangsa Indonesia. Saya saat ini akan berhenti bertanding sebagai atlet, tapi hati saya akan selalu mencintai bulu tangkis. Saya berdoa untuk generasi baru ini akan mencatat banyak kemenangan serta prestasi yang lebih besar lagi bagi bangsa Indonesia. Saya selalu ingat kutipan yang berkata, "Bakat dan talenta bisa membawa kita ke puncak, tetapi karakter yang akan mempertahankan itu." Karena kemenangan Indonesia, karena kemenangan kita adalah kemenangan bangsa Indonesia. Terima kasih.

Setelah menyelesaikan pidatonya, Greysia Apriyani melakukan victory lap dengan "didekap" bendera Merah Putih sambil diiringi lagu Berkibarlah Bendera Negeriku yang dinyanyikan oleh Raisa.

Greysia Polii mendatangi setiap sudut Istora Senayan sambil berlinang air mata dan memeluk satu per satu kerabatnya. 

Terima Kasih Presiden Joko Widodo dan Menpora Zainudin Amali

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjadi salah satu sosok yang menghadiri acara Testimonial Day Greysia Polii itu.

Dalam sambutannya, Menpora Zainudin Amali menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo untuk Greysia Polii.

Baca juga: Laga Ekshibisi Greysia Polii Testimonial Day: Penuh Tawa dan Hasilkan Rp 156 juta

Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo berterima kasih atas dedikasi yang telah diberikan Greysia Polii untuk dunia bulu tangkis.

"Saya secara pribadi dan mewakili bapak Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada Greysia Polii atas dedikasinya pada dunia bulu tangkis," kata Menpora Zainudin Amali.

Medali Emas Olimpiade, Persembahan Terakhir Greysia untuk Indonesia

Sebelum memutuskan gantung raket, Greysia Polii memberikan hadiah terakhir untuk bangsa Indonesia berupa medali emas Olimpiade Tokyo 2020. 

Prestasi luar biasa itu diraih Greysia Polii bersama Apriyani Rahayu. Mereka menjadi juara setelah mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) di partai final. 

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo pada 2 Agustus 2021, 15 hari sebelum ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-76. 

Pesan untuk Apriyani 

Dalam pidatonya, Greysia Polii juga mengucapkan terima kasih kepada Apriyani Rahayu. Di mata Greysia, Apriyani adalah yang terbaik, sekaligus menjadi penyemangatnya selama menjadi atlet di usia senior.

"Lalu, partner saya yang terakhir, Apriyani Rahayu. You are the best. Dia mau saja dikomentarin sama saya, dia mau saja nurut sama saya, saya juga bingung, tapi terima kasih karena kehadiran dia itu yang menginspirasi saya untuk berlatih kembali walaupun di usia yang tidak muda. Lima tahun ini adalah lima tahun yang berharga untuk saya, Pri. Saya belajar banyak juga dari seorang Apri. Terima kasih untuk prestasinya, itu sudah sangat banyak. I love you so much," ucap Greysia. 

3 Hal yang Akan Dirindukan Greysia Polii

Setidaknya menurut Greysia ada tiga hal yang akan ia rindukan setelah berhenti menjadi pebulu tangkis. 

Pertama adalah rasa pegal setelah seharian latihan, kedua kehidupan di pelatnas, dan terakhir pertandingan di luar negeri. 

"Kangen kalau badannya sakit. Itu nggak akan terjadi lagi. Sakit tuh bukan berarti.. kita yang tidak olahraga kan pusing sakit, tapi kalau atlet badannya remuk, ancur, jarem kayak pegel-pegel. Nah itu yang saya rasakan, saya bakal kangen dengan hal itu," kata Greysia. 

"Lalu hubungan di asrama. Saya tinggal di asrama itu di pelatnas 19 tahun berarti kalau di Jaya Raya bisa dari 11 tahun. Hal itu yang akan membuat saya kangen juga, kehidupan di asrama," ucapnya. 

"Juga traveling maksudnya pertandingan keluar, ketemu teman-teman di luar, bisa makan bareng. hal-hal kecil yang bakal lebih saya kangenin," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com