Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Motivasi pada Laga Pembuka Final Piala Thomas

Kompas.com - 17/10/2021, 19:55 WIB
Daniel Tangkas Sianturi,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Final Piala Thomas 2020 bisa dikatakan partai pamungkas nan ideal.

Bagaimana tidak, final Piala Thomas antara Indonesia dan China mempertemukan Merah Putih yang unggulan pertama dan pemilik gelar terbanyak (13 gelar) dengan China, sang juara bertahan yang sudah 10 kali menjadi yang terbaik di ajang ini.

Pertandingan pertama mempertemukan Anthony Sinisuka Ginting vs Lu Guang Zu.

Lu Guang Zu memasuki lapangan pertandingan dengan motivasi pribadi.

Cedera yang dialami Shi Yuqi di babak semifinal menjadikan Lu GZ bermain sebagai tunggal pertama bagi China.

Meskipun memiliki usia sama dengan pemain tunggal terbaik Indonesia tersebut, secara peringkat Lu GZ berada jauh di bawah Anthony Sinisuka Ginting.

Baca juga: Hasil Piala Thomas: Ginting Menang, Indonesia 1 China 0

Namun, momen pergantian usia yang akan dialami Lu GZ esok lusa menjadikan dirinya bermain cukup apik pada set pertama babak final Piala Thomas 2020.

Tak sekalipun Lu GZ tertinggal poin dari Anthony Ginting, sang peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Bermain ketat sepanjang laga, Lu GZ akhirnya menutup set pembuka dengan kemenangan 21-18.

Motivasi kembali menjadi kunci pada set kedua. Kali ini semangat ekstra dimiliki Anthony Sinisuka Ginting.

Kemenangan atas Lu GZ pada dua laga sebelumnya, menjadikan pemain kelahiran Cimahi 24 tahun lalu tersebut berniat memperpanjang pertandingan ke babak rubber set.

Keinginan untuk bisa menyumbangkan poin pertama bagi Indonesia nampak dari agresivitas permainan pemain berdarah Karo ini.

Baca juga: Piala Thomas 2020 - Penjelasan Ginting soal Aksi Protesnya ke Wasit Saat Dikalahkan Axelsen

Sempat tertinggal 2-3, Ginting mulai menikmati permainan. Sejak mendapatkan poin ketiga, Ginting selalu unggul atas Lu GZ, hingga menutup set kedua ini dengan kemenangan 21-14.

Tidak diunggulkan kala menghadapi Anthony Sinisuka Ginting, sejatinya menjadikan Lu GZ bermain lepas.

Hal itu yang ingin diulangi pada set penentuan. Hanya saja Anthony Sinisuka Ginting sudah lebih percaya diri.

Serupa dengan jalannya set kedua, Ginting berhasil mendikte permainan Lu GZ.

Sempat meraih poin pembuka pada set ketiga, Lu GZ tak diberikan kesempatan untuk memimpin poin sesudahnya.

Ginting lebih dulu menyentuh angka 11 dan akhirnya menjadi pemenang setelah lebih dahulu mencapai angka 21.

Lu Guang Zu mungkin belum mendapatkan kado untuk ulang tahunnya esok lusa.

Tapi, perjuangan China belum lagi usai. Masih ada laga-laga berikut yang akan diperjuangkan laskar China tersebut.

Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting berhasil menjawab harapan tim untuk menyumbangkan poin pertama bagi Indonesia pada babak final Piala Thomas malam ini.

Kemenangan Ginting diraih melalui perjuangan rubber game atau tiga gim dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-16 dalam waktu 77 menit.

Poin penting yang tentu saja menjadi pembuka jalan bagi Indonesia memulangkan kembali trofi juara ke Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hasil AC Milan Vs Cagliari 5-1: Pulisic Cetak Dwigol, Rossoneri Perkasa

Hasil AC Milan Vs Cagliari 5-1: Pulisic Cetak Dwigol, Rossoneri Perkasa

Liga Italia
Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com