Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greysia/Apriyani dan 4 Pemain Non-unggulan yang Raih Emas Olimpiade

Kompas.com - 04/08/2021, 12:40 WIB
Faishal Raihan

Penulis

Sumber Badmintalk

KOMPAS.com - Ada beberapa atlet bulu tangkis berstatus non-unggulan yang berhasil menyabet medali emas Olimpiade, termasuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu datang ke Olimpiade Tokyo dengan status non-unggulan. Namun, mereka berhasil menyabet medali emas.

Dalam perjalanan menuju podium tertinggi, Greysia/Apriyani mampu mengalahkan sederetan ganda putri berstatus unggulan.

Di penyisihan grup, mereka mengalahkan wakil tuan rumah Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang merupakan ganda putri ranking satu dunia, sekaligus unggulan pertama di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia/Apriyani unggul setelah bertarung tiga gim dengan Yuki/Sayaka. Skornya adalah 24-22, 13-21, 21-8.

Baca juga: Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Deretan Anak Muda Indonesia yang Menggemparkan Dunia

Greysia Polii/Apriyani Rahayu kembali menghentikan langkah pemain unggulan di semifinal. Korbannya adalah Lee So-hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan), yang berstatus unggulan keempat.

Mereka menang dua gim langsung atas Lee/Shin dengan skor cukup ketat 21-19, 21-17.

Lalu, pada partai puncak, Greysia/Apriyani memenangi duel melawan unggulan kedua asal China Chen Qing ChenJia Yi Fan dengan skor 21-19, 21-15.

Greysia/Apriyani tidak sendirian. Sebelum mereka, sudah ada empat pemain non-unggulan yang juga menyabet medali emas Olimpiade, sebagaimana dikutip dari Badminton Talk, Rabu (4/8/2021). Berikut daftarnya:

Baca juga: Hasil Final Badminton Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Raih Medali Emas!

1. Kim Dong-moon/Gil Young-ah (Olimpiade Atlanta 1996)

Ganda campuran Korea Selatan ini mentas di Olimpiade Atlanta dengan status non-unggulan, tetapi mereka bisa membawa pulang medali emas.

Pada laga final, Kim/Gil mengalahkan seniornya, Park Joo-bong/Rya Kyung-min dengan skor 13-15, 15-5, 15-12.

2. Taufik Hidayat (Olimpiade Athena 2004)

Taufik Hidayat (tengah) dan Soni Dwi Kuncoro (kanan) mempersembahkan medali emas dan medali perunggu dari nomor tunggal putra Olimpiade Athena 2004. Medali perak didapat Shon Seung-Mo dari Korea Selatan. AFP PHOTO/GOH CHAI HIN Taufik Hidayat (tengah) dan Soni Dwi Kuncoro (kanan) mempersembahkan medali emas dan medali perunggu dari nomor tunggal putra Olimpiade Athena 2004. Medali perak didapat Shon Seung-Mo dari Korea Selatan.

Taufik Hidayat berhasil naik podium tertinggi pada Olimpiade Athena 2004 dan mempersembahkan medali emas untuk Indonesia, meski statusnya bukan pemain unggulan di sektor tunggal putra.

Baca juga: Hal Penting yang Harus Diperhatikan Greysia Polii jika Ingin Tampil di Olimpiade Paris 2024

Dalam perjalanannya meraih emas, Taufik menjegal sejumlah unggulan. Pada babak kedua, Taufik mengalahkan unggulan ketiga asal Malaysia Wong Choong Han. Lalu, di perempat final, dia menyingkirkan unggulan keenam Peter Gade (Denmark).

Sementara, di partai puncak, Taufik menang atas unggulan ketujuh asal Korea Selatan Shon Seung-mo dua gim langsung dengan skor 15-8, 15-7.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com