KOMPAS.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah menentukan lima turnamen yang akan menjadi prioritas mereka pada tahun 2021.
Penentuan ajang prioritas itu merupakan langkah PBSI mengantisipasi padatnya kalender kejuaraan di tahun 2021.
Penerapan skala prioritas juga berlaku dalam pengiriman pemain ke turnamen.
Lima ajang prioritas PBSI adalah Olimpiade Tokyo, Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan All England.
Baca juga: Resmi, BWF World Tour Finals Ditunda Sampai Januari 2021
"Banyak turnamen yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada tahun 2020 dan kami menghargai keputusan BWF karena pertimbangan utama pasti kesehatan dan keselamatan atlet," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, yang dilansir dari Badminton Indonesia, Rabu (30/9/2020) kemarin.
"Antisipasi dari PBSI adalah pengaturan penetapan target dan pengiriman pemain, mana saja yang harus diutamakan."
"Terutama mereka yang masih butuh poin ke Olimpiade, tentu akan beda dengan mereka yang sudah amankan tiket Olimpiade, seperti Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon), misalnya," ujar Susy.
Susy juga mengatakan bahwa para atlet harus mengantisipasi padatnya jadwal pertandingan tahun depan dengan menjaga kondisi.
Mereka diharapkan mampu mempersiapkan diri sebaik mungkin, khususnya jelang turnamen-turnamen penting tahun 2021.
Tantangan berat BWF
Tahun 2021 akan menjadi tahun yang tergolong sangat sibuk bagi cabang olahraga bulu tangkis.
Pasalnya, Federasi Bulu Tangkis Dunia atau Badminton World Federation (BWF) telah menunda beberapa kejuaraan tahun 2020 ke tahun 2021.
Kejuaraan yang ditunda di antaranya Piala Thomas dan Uber, dan turnamen seri Asia (Asia Open I, Asia Open II, dan World Tour Finals).
Selain itu, Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) telah mengumumkan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 diundur ke pertengahan tahun 2021.
Pada kalender BWF juga tertera dua kejuaraan penting saat tahun 2021 yaitu Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan bukan tidak mungkin untuk menyelenggarakan semua major events tersebut pada tahun 2021.
Biasanya Piala Thomas dan Uber dimainkan pada tahun genap, sedangkan Piala Sudirman saat tahun ganjil.
Baca juga: BWF Belum Tentukan Tanggal Pengganti Piala Thomas dan Uber
Kejuaraan Dunia juga biasanya tidak dimainkan pada tahun penyelenggaraan Olimpiade.
Namun, karena tahun ini Olimpiade diundur, maka jadwal Kejuaraan Dunia 2021 tetap ada.
"Ini merupakan tantangan buat kami, tetapi kami yakin bahwa semuanya mungkin. Kami akan mengatur ulang jadwal dan kalender kejuaraan tahun depan untuk membuat event-event ini bisa dilangsungkan," ujar Thomas Lund.
"Kami tidak bisa menjanjikan apapun pada 2021, meskipun sudah banyak prediksi seperti adanya vaksin, bagaimana dunia akan berjalan normal kembali pada 2021, inilah yang kami monitor terus sehingga kami bisa merencanakan berbagai skenario dan pilihan untuk menyelenggarakan turnamen sesegera mungkin," tutur Lund.
Lund juga mengatakan bahwa BWF tidak bisa melupakan pemain pelapis yang juga butuh wadah untuk bertanding.
Hal itu menjadi PR bagi BWF, selain tentunya memfasilitasi turnamen bagi para pemain top level.
"Ada pemain pelapis yang harus kami pikirkan, bukan hanya 32 pemain terbaik yang akan bertanding di Thailand saja di level super 1000 dan BWF World Tour Finals."
"Tetapi juga level selanjutnya top 50, kami harus memikirkan cara untuk mereka bertanding dan hal ini tantangannya juga banyak," ucap Lund.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.