JAKARTA, KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan Christie, mengaku ingin tampil lebih konsisten seperti pemain nomor satu, Kento Momota.
Jonatan Christie menjadi salah satu pebulu tangkis andalan Indonesia di kancah internasional hingga saat ini.
Jonatan telah memastikan diri akan ikut serta untuk pertama kalinya dalam ajang multievent Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam ranking Race to Tokyo, pemain yang akrab disapa Jojo itu berada pada urutan ketujuh dengan 72,940 poin.
Jonatan dipastikan tidak akan keluar dari peringkat 16 besar atau batas aman untuk lolos bersama kompatriotnya, Anthony Sinisuka Ginting.
Baca juga: Jonatan Christie Ungkap Kekagumannya terhadap Legenda Bulu Tangkis Lius Pongoh
Dalam kabar terbaru, kualifikasi akan dilanjutkan lagi pada 4 Januari sampai 2 Mei 2021. Meski begitu, nama Jonatan Christie dan Anthony telah dipastikan lolos.
Jonatan Christie telah meraih lima gelar dari turnamen bergengsi sepanjang kariernya.
Jonatan meraih medali emas Asian Games 2018 dan SEA Games 2017. Dia juga menjadi juara di Korea Open 2017, Australia Open 2019, dan Selandia Baru 2019.
Pengalaman itu membuat Jonatan memiliki penafsiran pribadi untuk kata juara.
Hal itu dibagikan Jonatan selama berbincang dengan duo pesepak bola nasional, Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah.
"Kalau saya juara, menurut saya ya sudah oke. Saya saat itu juara, setelah itu lupa, ya sudah begitu saja," kata Jonatan dalam kanal YouTube Hanif dan Rendy Show.
Baca juga: 6 Lawan Terberat dalam Karier Bulu Tangkis Jonatan Christie
Jonatan menilai seorang atlet atau tokoh publik akan dilupakan setelah masanya berakhir.
"Contoh, Taufik Hidayat. Semua orang tahu dong, dia juara Oimpiade, dua kali juara Asian Games, tetapi sekarang apa?" ucap Jonatan Christie.
"Ya maaf mengatakan ini, tetapi setiap orang atau publik figur ada masanya dia bakal dilupain. Jadi, menurut saya, arti juara ya cuma juara sesaat untuk saat ini saja," katanya.
"Jadi, ya sudah nikmati saja juaramu," ujar Jojo.