JAKARTA, KOMPAS.com - Tunggal putri dunia pada era 1990-an sempat dikuasai oleh pemain China, Han Aiping dan Li Lingwei, dalam kurun waktu cukup lama.
Setelah itu, giliran legenda Indonesia, Susy Susanti, dan Bang Soo-hyun (Korea Selatan) yang kerap terlibat persaingan sengit di lapangan.
Saat itu, masih ada wakil China dalam peta persaingan tunggal putri dunia, yakni Tang Jiuhong, Huang Hua, dan Ye Zhaoying.
Namun, rivalitas antara Susy Susanti dan Bang Soo-hyun pada Olimpiade, kejuaraan dunia, dan All England meninggalkan catatan sejarah.
Baca juga: 5 Pasangan Pebulu Tangkis Dunia yang Jadi Suami Istri, Termasuk Alan-Susy
Seperti dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF, Susy dengan permainan yang solid dan kokoh memiliki keunggulan saat menyerang lawannya.
Susy merupakan peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 setelah mengalahkan Bang pada partai final.
Setahun berikutnya, Susy menjadi juara All England dan Kejuaraan Dunia 1993.
Baca juga: BWF Tidak Takut Kejuaraan Dunia Badminton Kalah Gengsi dari Olimpiade
Di lain sisi, Bang memiliki kesuksesan saat melawan Susy pada Hong Kong Open (1992) dan Korea Open (1993).
Bang mengejutkan Susy saat mengalahkannya pada Olimpiade Atlanta 1996 pada semifinal.
Bang kemudian memenangi medali emas Olimpiade Atlanta 1996 setelah mengalahkan rekan senegara Susy, Mia Audina, pada partai final. (Delia Mustikasari)
Berikut catatan pertemuan Susy Susanti dengan Bang Soo-hyun.
Olimpiade Barcelona 1992 (final) : Susy Susanti vs Bang Soo-hyun, 5-11 11-5 11-3
Olimpiade Atlanta 1996 (semifinal): Bang Soo-hyun vs Susy Susanti, 11-9 11-8
Kejuaraan Dunia
Birmingham 1993: Susy Susanti vs Bang Soo-hyun, 7-11, 11-9, 11-3