Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, PBSI Siapkan Langkah Penyesuaian

Kompas.com - 26/03/2020, 18:40 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PBSI selaku induk olahraga bulu tangkis Indonesia langsung merespons langkah Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menunda gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Ajang empat tahunan tersebut sedianya bakal digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.

Namun, dengan mempertimbangkan maraknya penyebaran virus corona di negara peserta, IOC bersama Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, memutuskan untuk menunda Olimpiade 2020 paling lambat hingga musim panas 2021.

Keputusan tersebut menuai respons positif dari PBSI. Mereka memandang bahwa keselamatan dan kesehatan setiap komunitas olahraga merupakan yang terpenting saat ini.

"Kami akan ikuti, apa yang menjadi keputusan IOC dan BWF, karena saat ini yang penting adalah keselamatan dan kesehatan peserta olimpiade," ucap Achmad Budiharto, selaku Sekretaris Jenderal PP PBSI, dikutip dari laman resmi Badminton Indonesia.

"Wabah Covid-19 membuat kami semua tidak punya pilihan lagi, harus ikuti prosedur yang sudah ditentukan," tutur Budiharto menambahan.

Baca juga: Meski Ditunda, Jepang Berjanji Tetap Serius Persiapkan Olimpiade Tokyo

Sadar akan mempengaruhi persiapan para atletnya, PBSI turut berkomitmen untuk mempersiapkan langkah penyesuaian.

"Keputusan ini dibuat tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal, dan tidak dipungkiri harus ada banyak penyesuaian juga dari pemain," kata Budiharto.

"Harus ada adjustment dengan kondisi perubahan jadwal turnamen, program latihan, dan sebagainya," ujar dia menjelaskan.

Namun di sisi lain, PBSI belum bisa bicara mengenai dampak mundurnya Olimpiade terhadap status pemain yang akan lolos ke Olimpiade.

Mengingat, adanya kemungkinan perubahan ketentuan kualifikasi olimpiade dan pembekuan rangking dari BWF selaku Federasi Bulu Tangkis Dunia.

Baca juga: Olimpiade 2020 Ditunda, BWF Buka Opsi Bekukan Peringkat Dunia

"Kami harus melihat dulu perkembangannya, termasuk jika ada perubahan ketentuan dari BWF terkait kualifikasi olimpiade dan pembekuan rangking. Secara prinsip, PBSI akan mengirim pemain yang berpeluang besar mendapat medali."

"Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya, apakah akan ada hitungan baru lagi. Kami akan sesuaikan, sekarang kami belum bisa berkata bisa ada perubahan atau tidak," demikian pernyataan Budiharto.

Berdasarkan peringkat kualifikasi Olimpiade, PBSI sudah memiliki 11 pebulu tangkis yang memiliki kemungkinan besar lolos.

Kesebelas wakil yang dimaksud ialah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Sementara itu, dua wakil lainnya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, masih dalam posisi terancam.

Hafiz/Faizal yang saat ini menghuni peringkat kedelapan, dibayangi pasangan asal Hongkong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet dengan selisih 285 poin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com