Piala Thomas dan Uber 2020 Resmi Ditunda, PBSI: Opsi yang Tepat

KOMPAS.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mendukung keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang menunda perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020.

BWF secara resmi menunda turnamen Piala Thomas dan Uber 2020.

Kabar itu didapat melalui laman resmi BWF pada Jumat (20/3/2020) malam WIB.

Sebelumnya, Piala Thomas dan Uber 2020 dijadwalkan dihelat di Aarhus, Denmark, pada 16-24 Mei mendatang.

Baca juga: BWF Resmi Tunda Gelaran Thomas-Uber Cup hingga Agustus 2020

Namun, karena kondisi Denmark yang masih berada dalam status lockdown akibat wabah virus corona dan beberapa negara peserta juga sedang tidak kondusif, BWF memutuskan untuk memundurkan Piala Thomas dan Uber 2020 menjadi 15-23 Agustus 2020.

Keputusan ini pun disambut baik oleh PP PBSI.

Lewat Kasubid Hubungan Internasional mereka, Bambang Roedyanto, PBSI mengatakan ini merupakan keputusan tepat yang diambil oleh BWF, terlebih jangka waktu pelaksanaannya hanya sekitar dua bulan lagi.

"Melihat situasi dan kondisi tuan rumah yang sedang lockdown, keputusan BWF ini memang yang terbaik," ucap Bambang Roedyanto, seperti yang dikutip dari Antaranews.

"Opsi menunda itu sudah yang paling tepat. Semoga pada Agustus nanti semunya sudah membaik," ujarnya.

Selain Piala Thomas dan Uber, Bambang Roedyanto juga berharap agar seluruh kejuaraan yang digelar di benua-benua lain juga ditunda.

Mengingat salah satu kejuaraan, yakni Badminton Asia Championship 2020, juga diputuskan diundur terlebih dulu.

Baca juga: BWF Resmi Tunda Gelaran Thomas-Uber Cup hingga Agustus 2020

Badminton Asia Championship 2020 sebelumnya direncanakan digelar di Wuhan, China, pada 21-26 April 2020.

Kemudian, akibat wabah virus corona di Wuhan, penyelenggaraan kompetisi dipindah ke Manila, Filipina.

Namun, karena kondisi wabah yang belum mereda, Konfederasi Bulu Tangkis Asia dan Asosiasi Bulu Tangkis Filipina sepakat untuk menunda Badminton Asia Championship 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.

"Kami juga meminta seluruh continental championships, antara lain Asia, Eropa, dan Pan Am, juga ditunda pelaksanaannya supaya adil. Karena turnamen Badminton Asia Championships juga ditunda," tutur Bambang Roedyanto.