Kembali ke All England 2020, para pemain China sudah lebih dulu mendarat di Inggris. Mereka yang akan tampil dalam ajang itu sudah tiba di sana sejak pertengahan Februari.
Keputusan ini diambil sebelum Inggris dan Uni Eropa mengeluarkan larangan berkunjung bagi wisatawan China. Dengan demikian, jika dalam perkembangannya muncul larangan, maka para pemain China tetap aman di Inggris lantaran mereka sudah hampir sebulan berada di sana.
Baca juga: Demi All England 2020, Para Pemain China Sudah Mendarat di Inggris
Pihak Badminton England pun sudah memastikan All England 2020 tetap berlangsung sesuai rencana. Pernyataan itu meluncur setelah ada pemantauan secara seksama situasi mengenai virus corona.
"Kami secara teratur melakukan kontak dengan otoritas kesehatan terkait di Inggris," tulis pernyataan Badminton England yang dilansir dari laman resmi All England pada pekan lalu.
"Kami juga bekerja sama dengan Federasi Bulu Tangkis Dunia ( BWF) dan Birmingham Arena untuk memantau situasi."
Padahal, sebagian lembaga di Inggris sebenarnya menyarankan agar All England 2020 dibatalkan. Tetapi, panitia tidak mengubah rencana seraya mengikuti perkembangan.
"Badminton England melanjutkan rencananya untuk menjadi tuan rumah kejuaraan bulu tangkis All England Open. Tetapi, kami akan terus mengikuti saran mereka."
"Kami adalah salah satu negara pertama di dunia yang mengembangkan tes untuk virus baru. Kesehatan, kesejahteraan para pemain, pejabat, relawan, penggemar, dan staf pada turnamen tersebut adalah prioritas nomor satu bagi kami," tulis Badminton England lagi.
Namun dalam perkembangannya, Inggris mulai meningkatkan kewaspadaan mereka terkait penyebaran virus corona. Bahkan, ada kemungkinan terjadi isolasi sejumlah kota seperti yang dilakukan pihak berwenang China terhadap Kota Wuhan.
"Jelas ada dampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial karena wabah ini. Kami pun belum menyingkirkan semua opsi karena kami membutuhkan semua dukungan yang ada jika diperlukan," kata Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, seperti dikutip dari BBC awal pekan ini.
Dia pun memastikan pemerintah akan menerbitkan rencana untuk tindakan yang akan diambil dalam skenario terburuk menghadapi virus mematikan itu, termasuk menutup sekolah. Bahkan, bisa jadi ada langkah-langkah menjauhkan atau melarang pertemuan publik lebih dari 5.000 orang seperti yang telah dilakukan Perancis.
UPDATE on coronavirus (#COVID19) testing in the UK:
As of 9am 1 March 2020, a total of 11,750 people have been tested:
11,715 negative.
35 positive.For latest information visit:
— Department of Health and Social Care (@DHSCgovuk) March 1, 2020
?? https://t.co/37eu0kQ0Cd pic.twitter.com/OiZTCJjS3o
Memang, ada peningkatan jumlah pasien yang terjangkit virus corona di Inggris. Menurut petugas kesehatan negara tersebut, Profesor Chris Whitty, 12 orang telah dites positif pada Minggu (1/3/2020) sehingga jumlah kasus virus corona di Inggris Raya menjadi 35.
"Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Inggris sekarang adalah 33. Setelah kasus yang dilaporkan sebelumnya dikonfirmasi di Irlandia Utara dan Wales, jumlah total kasus virus Corona di Inggris menjadi 35," bebernya.
Nah, perkembangan ini bisa memberikan dampak pada All England 2020. Ada kemungkinan event tersebut batal terlaksana atau pun jika tetap berlangsung, laga bakal tanpa penonton seperti yang terjadi dalam pertandingan Serie A, kompetisi kasta tertinggi Liga Italia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.