KOMPAS.com - PBSI membuka kemungkinan untuk menukar jadwal Indonesia Open (Super 1000) dan Indonesia Masters (Super 500).
Dua turnamen bulu tangkis BWF bergengsi di Indonesia itu biasanya digelar selama dua pekan berturut-turut.
Indonesia Masters start lebih dulu, sedangkan Indonesia Open baru berjalan satu pekan berselang.
Pada 2022 ini, Indonesia Masters dan Indonesia Open dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta.
Indonesia Masters 2022 dihelat pada 7-12 Juni. Sementara itu, Indonesia Open 2022 telah dilaksanakan pada 14-19 Juni lalu.
Meski selama ini pakemnya adalah Indonesia Open digelar setelah Indonesia Masters, PBSI membuka kemungkinan untuk menukar jadwal kedua turnamen tersebut.
Hal itu meniru konsep Malaysia yang melangsungkan Malaysia Open (Super 1000) lebih dulu, baru kemudian Malaysia Masters (Super 500).
"Ada kemungkinan seperti itu, kayak Malaysia juga open dulu baru master," kata Kepala Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Rionny Mainaky, dalam rilis PBSI yang diterima Kompas.com pada Sabtu (17/6/2022).
"Tapi kita jangan buat alasan dulu karena kalau (menggelar) Masters dulu kita bisa lebih menguasai arena, suasana lapangan," imbuh Rionny Mainaky.
Terlepas dari kemungkinan pertukaran jadwal, tim Merah Putih meraih hasil yang kurang memuaskan pada Indonesia Masters dan Indonesia Open.
Dari dua turnamen tersebut, tuan rumah hanya bisa menyabet satu gelar melalui ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Indonesia Masters 2022.
Di partai final, Fajar/Rian menumbangkan wakil China Liang Wei Keng/Wang Chang dua gim langsung dengan skor 21-10, 21-17.
Tuan rumah sebetulnya berpeluang meraih dua gelar di Indonesia Masters. Namun, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, belum beruntung di final.
Apriyani/Fadia kalah 18-21, 12-21, dari unggulan pertama aasl China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di partai puncak.
Sementara itu, pada Indonesia Open 2022, podium juara dikuasai oleh wakil-wakil negara lain. Indonesia tidak kebagian piala.
Menurut Rionny, faktor kelelahan diperkirakan menjadi penyebab para atlet Tanah Air gagal berjaya di Indonesia Open tahun ini.
"Untuk melihat hasil yang kemarin di Masters ada final dan juara. Keseluruhannya sampai hari ini bisa dibilang kami gagal ya. Bukan kecewa, tapi hasil itu yang harus kita terima," tutur Rionny.
"Kita tidak bisa cari alasan tapi dari pemain dan pelatih memang kelelahan. Seperti Fajar yang fokusnya agak tidak stabil dan buat banyak kesalahan di akhir-akhir. Apriyani memang yang paling tinggi dengan Fajar. Mereka kelelahan," imbuhnya.
Mulai pekan depan, para wakil Merah Putih akan tampil di turnamen Malaysia Open dan Malaysia Masters selama dua minggu berturut-turut.
Malaysia Open 2022 akan dihelat pada 28 Juni-3 Juli, sedangkan Malaysia Masters 2022 dilangsungkan pada 5-10 Juli mendatang.
Sebelum itu, Rionny Mainaky akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Selanjutnya akan berlaga di Malaysia, ada recovery 2-3 hari untuk bersiap bertanding. Di Indonesia Masters dan Indonesia Open juga istirahat mereka hanya 2-3 hari," ujar Rionny Mainaky.
"Dengan pelatih, intinya kami evaluasi secara keseluruhan, bukan hanya dari stamina," tutur Rionny Mainaky.
https://www.kompas.com/badminton/read/2022/06/20/09000058/pbsi-tukar-jadwal-indonesia-open-dan-indonesia-masters-mungkinkah-