Lee Chong Wei Akui Ada Tawaran dari Sejumlah Negara Asia tapi...

Pernyataan itu meluncur sebagai jawaban atas pernyataannya bahwa ada sejumlah negara di Asia yang ingin menggaetnya sebagai pelatih.

"Memang benar saya menerima banyak tawaran, tetapi saat ini saya tidak punya niat menjadi pelatih, setidaknya dalam momen ini. Saya akan tetap di Malaysia bersama keluargaku, menikmati makananya lezat Ramadhan dan menantikan open house," ujar Chong Wei melalui media sosial.

Sebelumnya, Chong Wei mengaku ada sejumlah tawaran yang datang kepadanya. Mantan pemain nomor satu dunia tersebut diminta menjadi pelatih di Asia.

"Saya hanya bisa mengatakan bahwa beberapa negara Asia ingin saya menjadi pelatih nasional," ujar Chong Wei kepada News Straits Times.

Namun dia belum tertarik meskipun diakuinya, bulu tangkis selalu ada di hatinya.

"Bulu tangkis selalu mengalir dalam darahku. Pada titik ini, saya belum membuat keputusan. Tetapi siapa tahu?" ungkapnya.

"Saat ini, keluargaku menjadi prioritas utama. Saya fokus pada bisnisku sejak pensiun dan tak ingin buru-buru melihat yang lain. Saya bahagia dengan gaya hidupku sekarang."

Sementara itu mantan pelatih Chong Wei, Misbun Sidek, menyambut positif kemungkinan bekas anak didiknya itu menjadi pelatih. Dia mengakui, Chong Wei memiliki kemampuan.

"Chong Wei pemain hebat dan memiliki analisis permainan yang bagus. Saya melihat dia bisa memainkan peranan sebagai penasehat atau sebagai analisis," ujarnya.

Sepanjang kariernya, Chong Wei membuat rekor sebagai pemain dengan status nomor satu dunia terlama. Dia menduduki posisi tersebut selama 349 pekan.

Total, Chong Wei merengkuh 69 gelar, 47 di antaranya merupakan BWF World Superseries. Meski demikian, status raja bulu tangkis yang disandangnya belum sempurna karena Chong Wei tak pernah meraih emas Olimpiade.

Dalam tiga  kesempatan tampil di final Olimpiade, Chong Wei selalu gagal jadi juara. Dia takluk dari rival abadinya, Lin Dan, dalam final Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, kemudian kalah dari Chen Long dalam Olimpiade Rio 2016.