KOMPAS.com – Legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, telah tutup usia dengan meninggalkan beragam prestasi di kancah internasional.
Barangkali salah satu momen yang paling diingat publik adalah saat Markis Kido melancarkan empat kali smes beruntun dan diikuti satu sergapan Hendra Setiawan di depan net untuk mengakhiri perlawanan Ci Yun/Fu Haifeng.
Keberhasilan Markis Kido/Hendra Setiawan itu mengantarkan Indonesia untuk mempertahankan tradisi emas pada Olimpiade Beijing 2008.
Namun, sebelum meraih kegemilangan itu, Markis Kido/Hendra Setiawan harus menjalani partai berat di 8 besar Olimpiade melawan pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Bon Heong.
Dikatakan partai berat lantaran Markis Kido/Hendra Setiawan belum pernah meraih kemenangan melawan Koo/Tan selama tujuh pertandingan.
Namun saat bertanding di Olimpiade, Markis Kido/Hendra berhasil mengalahkan Koo/Tan melalui straight game atau dua gim langsung dengan skor 21-16 dan 21-18.
Setelah itu, Markid Kido/Hendra Setiawan terus melaju dan berhasil memenangi gelar juara Olimpade 2008.
Keponakan Markis Kido, Gerardo Rizqullah Hafidz, menjelaskan bahwa keberhasilan itu membuat seluruh keluarga senang.
Terlebih lagi, Kido/Hendra berhasil melewati terjangan berat ketika berhadapan dengan Koo/Tan di babak 8 besar Olimpiade.
“Yang pasti senang banget lah pada enggak nyangka juga kan soalnya pas 8 besar enggak pernah menang juga kan Om Kido sama yang Malaysia itu,” kata Gerardo dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com secara virtual.
“Ya, yang pasti pada senang banget lah semua sekeluarga, keluarga besar,” ujar Gerardo lagi.
Kegemilangan Markis Kido nyatanya bukan cuma di atas lapangan, tetapi juga ketika tengah bersama keluarga. Ini diungkapkan langsung oleh Gerardo Rizqullah Hafidz.
Gerardo mengatakan bahwa Markis kido merupakan pribadi yang baik serta rendah hati semasa hidupnya.
“Baik banget sih orangnya, rendah hati. (Momen) paling diinget itu kayak waktu Om Kido ngajak Gerard ke Eropa gitu,” kata dia.
“Ajak jalan-jalan sih paling sering, sama dulu waktu kecil kalau dia (Markis Kido) ke luar negeri, kalau dia balik minta mainan,” tuturnya.
Saat ini, Gerardo juga mengikuti jejak Markis Kido di dunia bulu tangkis. Dia pun sudah berhasil masuk ke pelatnas seusai menjalani promosi dan degradasi PBSI.
Gerardo mengaku senang dengan keberhasilannya masuk ke pelatnas. Apalagi, itu juga merupakan keinginan dari Markis Kido sejak lama.
“Senang banget akhirnya bisa masuk juga (pelatnas) dari dulu memang sudah pengen. Itu kan maunya Om Kido juga targetnya masuk pelatnas. Jadi, ya senang lah,” tutur Gerard.
Markis Kido juga pernah berpesan kepada Gerard agar dirinya selalu memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata selama latihan.
“Ya pesannya paling semangat, jangan disia-siakan karena sayang-sayang waktu. Maksimalin terus latihannya,” katanya.
https://www.kompas.com/badminton/read/2022/03/24/18000018/eksklusif--markis-kido-di-mata-gerardo-sang-keponakan-kejayaan