KOMPAS.com – Dua pelatih tim bulu tangkis Indonesia resmi angkat koper dari Pelatnas PBSI.
Sepasang nama juru latih tim bulu tangkis Indonesia tersebut ialah Chafidz Yusuf dan Hendry Saputra.
Adapun Chafidz Yusuf merupakan asisten pelatih ganda putri Indonesia. Sedangkan Hendry Saputra adalah juru latih kepala tunggal putra Indonesia.
Pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra, terlebih dahulu dikabarkan tidak diperpanjang masa baktinya di PBSI.
Kesepakatan itu pun membuat Hendry Saputra dipastikan sudah tidak bekerja sama lagi dengan Anthony Sinisuka Ginting dkk sejak Januari 2022.
Hendry Saputra mulai menjabat sebagai pelatih tunggal putra Indonesia sejak 2014.
Selama berkecimpung di dunia bulu tangkis Indonesia, Hendry Saputra telah melahirkan banyak generasi baru tunggal putra Indonesia.
Pebulu tangkis tunggal harapan Indonesia seperti Jonathan Christie dan Anthony Ginting merupakan buah hasil kerja keras Hendry Saputra.
Tidak hanya itu, tangan dingin Hendry Saputra juga sukses mendulang prestasi di ajang internasional seperti saat mengantarkan Jonathan Christie menjuarai Piala Asia 2018 dan Anthony Ginting meraih perunggu Olimpiade 2020.
Jika ditilik lebih lanjut, Anthony Ginting dan Jonathan Christie juga tak pernah keluar dari 10 besar tunggal putra dunia sejak 2018 selama diasuh Hendry Saputra.
Namun begitu, pengabdian Hendry Saputra di dunia bulu tangkis sektor tunggal putra harus terhenti pada Januari 2022.
Asisten pelatih ganda putri Indonesia, Chafidz Yusuf, menjadi nama berikutnya yang berpamitan dari pelatnas PBSI.
Kabar itu disampaikan Chafidz Yusuf melalui akun Instagram pribadinya pada Senin (24/1/2022) malam WIB.
“Ya Allah tanpa bermaksud mendahului dan mencari simpati yang di mana saya terhitung hari ini harus menerima keputusan, hanya sampai di sini (pergi dari Pelatnas PBSI). Sehingga saya harus undur diri,” tulis Chafidz Yusuf di unggahan Instagram pribbadinya.
Meski begitu, Chafidz Yusuf menerima seluruh keputusan untuk tidak mendampingi Greysia Polii dari belakang lapangan.
“Saya hanya bisa bersabar dan menerima semua ini. saya hanya ingin mengatakan terima kasih kepada Eng Hian, mas Ari, Greysia, Apriyani, Ribka, Fadia, dan semua pemain ganda putra dan putri atas kepercayaan dan kebersamaannya,” kata dia.
Chafidz Yusuf memang tak pernah menjadi pelatih kepala. Namun, dia berjasa besar terhadap perkembangan atlet pelatnas PBSI khususnya di sektor ganda putri dan ganda putra sejak 2012.
Chafidz Yusuf adalah orang yang menemukan talenta Fajar/Rian dan membantu Gryesia/Apriyani meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian.
Adapun hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari PBSI terkait masa depan Chafidz Yusuf dan formasi Pelatnas PBSI.
Kepergian Chafidz Yusuf dari PBSI membuat para pemain yang pernah dilatihnya memberikan penghormatan atas dedikasi sang pelatih.
Greysia Polli bahkan menyebut bahwa Chafidz Yusuf merupakan sosok penting di balik perjalanan kariernya.
Greysia Polii juga mengucapkan terima kasih karena Chafidz Yusuf turut membantu dirinya dan Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo.
Tak ketinggalan, Fajar Alfian selaku ganda putra Indonesia turut serta untuk mengucapkan terima kasih atas kinerja Chafidz Yusuf selama di PBSI.
“Terima kasih mas Chafidz Yusuf atas dedikasinya untuk saya pribadi. Mas Chafidz Yusuf pernah berjuang di tim ganda putra dari 2014-2018.
Adapun Muhammad Rian Adrianto, Ribka Sugiarto, hingga Apriyani Rahayu juga tak ketinggalan mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa Chafidz Yusuf.
https://www.kompas.com/badminton/read/2022/01/25/13200008/kabar-bulu-tangkis-indonesia--kepergian-chafidz-yusuf-dan-hendry