KOMPAS.com - Eng Hian dulu nyaris dicopot sebagai pelatih ganda putri Indonesia. Kini, dia mengantarkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Eng Hian ditunjuk PBSI sebagai pelatih ganda putri untuk pelatnas Cipayung pada 2014 dan langsung mempersembahka gelar.
Pria yang akrab disapa Didi itu membawa Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari juara Asian Games pada tahun debutnya sebagai pelatih.
Namun, karier kepelatihan mantan partner Flandy Limpele di nomor ganda putra itu tak sepenuhnya berjalan mulus.
Dia pernah hampir dicopot sebagai pelatih ganda putri beberapa tahun lalu. Hal itu diceritakan oleh Hariyanto Arbi lewat Instagram pribadinya.
"Sedikit cerita di belakang layar. Pada tahun 2016, terdengar kabar bahwa Coach Eng Hian mau diganti. Saya kaget dan sedikit tidak rela," kata Hariyanto.
"Kenapa tidak rela? Karena saya melihat dia seperti 'bibit bagus', ibarat pertama yang belum dipoles," imbuhnya.
"Dari mana saya bisa bilang demikian? Tentunya saya melihat tidak hanya dari yang tampil di permukaan, tapi juga lihat dari hal-hal kecil yang kadang luput dari penilaian orang, namun menurut saya hal kecil ini justru penting," kata sosok pemilik smash 100 watt itu.
Pada akhirnya, Eng Hian bisa membuktikan diri bahwa dia memang sosok yang tepat untuk melatih ganda putri.
Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang dibentuknya pada 2017, sukses menghadirkan prestasi tertinggi bagi Indonesia.
Di bawah arahan Eng Hian, Greysia/Apriyani menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Medali itu diraih setelah mereka mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) pada final ganda putri badminton Olimpiade Tokyo.
Mereka unggul dua gim langsung atas Chen/Jia dengan skor 21-19, 21-15 dalam laga 55 menit di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (3/8/2021).
Prestasi Greysia/Apriyani itu juga bernilai sejarah. Greysia/Apriyani menjadi ganda putri Indonesia pertama yang meraih medali emas di panggung Olimpiade.
Sebelum ini, pencapaian terbaik ganda putri Indonesia di ajang olahraga empat tahunan itu hanya sampai di perempat final, yakni pada Olimpiade Rio 2016 lewat Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
Selain itu, berkat perjuangan anak didik Eng Hian tersebut, Indonesia mendapatkan satu-satunya medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
https://www.kompas.com/badminton/read/2021/08/03/19400078/di-balik-emas-greysia-apriyani-ada-eng-hian-yang-nyaris-dicopot-pbsi