Jonatan Christie berhasil menuai start impresif di Olimpiade Tokyo 2020 seusai menang atas Aram Mahmoud di laga pembuka Grup G.
Berlaga di Musashino Sport Plaza, Sabtu (24/7/2021) pagi WIB, tunggal putra yang akrab disapa Jojo itu menang straight game atau dua gim langsung atas lawan dari Suriah yang tergabung ke dalam Refugee Olympic Team/Tim Atlet Pengungsi tersebut.
Jojo berhasil menang dengan skor meyakinkan 21-8 dan 21-14 dalam laga yang hanya berjalan 30 menit tersebut.
Meski terkesan meraih kemenangan mudah, Jonatan Christie mengaku Aram Mahmoud adalah lawan yang sulit.
Pebulu tangkis berusia 23 tahun itu menilai Aram punya serangan bagus dan sempat membuatnya kerepotan.
"Dia pemain yang punya serangan bagus. Tadi di gim kedua saya sempat kecolongan karena dia banyak mengubah pola ke menyerang," kata Jojo dalam rilis PBSI yang diterima Kompas.com.
"Saya agak kurang siap mengantisipasinya jadi poinnya sempat ketat," tambah peraih medali emas Asian Games 2018 itu.
Meski demikian, Jonatan Christie mengakui dia sudah merasa tampil baik di laga perdana Olimpiade ini.
Namun, Jojo mengungkapkan ada beberapa teknik yang harus dia tingkatkan demi terus meraih hasil positif.
"Ini kan serba pertama, pertandingan pertama di Olimpiade dan pertandingan pertama sejak All England lalu," lanjut Jojo.
"Tapi, sejauh ini saya merasa sudah oke walau masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dari pergerakan kaki, kecepatan dan ketenangannya juga," jelasnya.
"Itu yang harus ditingkatkan di laga selanjutnya. Di lapangan paling tinggal menyesuaikan kalah atau menang anginnya untuk penentuan strategi," pungkas Jonatan Christie.
Sementara itu, kemenangan tersebut juga membuat Jojo menjadi salah satu pebulu tangkis Indonesia yang menuai debut manis di ajang Olimpiade.
Selanjutnya, Jojo akan berhadapan dengan wakil Singapura, Loh Kean Yew, pada 28 Juli mendatang.
Apabila kembali meraih kemenangan, maka Jonatan Christie akan tembus babak 16 besar.
https://www.kompas.com/badminton/read/2021/07/24/16174328/olimpiade-tokyo-2020-walau-menang-jonatan-christie-sebut-teknik-yang