Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

EKSKLUSIF Alan Budikusuma – Kisah Emas Olimpiade 1992, Tegang Buka Gerbang, Menang!

Wawancara Eksklusif Jurnalis Kompas.com Benediktus Agya bersama Legenda Bulu Tangkis Indonesia Alan Budikusuma

KOMPAS.com - Alan Budikusuma merupakan salah satu legenda bulu tangkis yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di pentas Olimpiade, tepatnya pada edisi 1992 di Barcelona.

Kala itu, Alan Budikusuma sukses merengkuh medali emas bersama rekan yang kini menjadi pasangannya dalam membangun bahtera rumah tangga, Susy Susanti.

Pada Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budikusuma menjadi juara di nomor tunggal putra setelah mengalahkan sesama wakil Indonesia, Ardy B Wiranata, dengan skor 15-12, 18-13.

Sementara itu, Susy Susanti mengalahkan wakil Korea, Bang Soo-hyun, dengan skor 5-11, 11-5, dan 11-3.

Pencapaian Alan Budikusuma dan Susy Susanti menjadi sejarah dalam dunia olahraga dan bulu tangkis Tanah Air. Berkat keberhasilan Alan Budikusuma dan Susy Susanti, Indonesia meraih medali emas pertama dalam ajang Olimpiade.

Mereka menjadi "pembuka gerbang", mengawali tradisi emas Olimpiade bagi Indonesia.

Terkait pencapaian bersejarah itu, KOMPAS.com mendapat kesempatan melakukan wawancara eksklusif bersama Alan Budikusuma yang telah pensiun sejak 1996 dan baru menyelesaikan tugasnya di kepengurusan PBSI pada November 2020.

Dalam kesempatan ini, Alan Budikusuma menceritakan perjalanannya menuju medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Dia juga mengungkapkan harapan untuk para penerus di nomor tunggal putra dan kepengurusan PBSI.

Berikut adalah hasil wawancara KOMPAS.com bersama legenda bulu tangkis Indonesia Alan Budikusuma pada Senin (28/6/2021):

1. Apa arti Olimpiade bagi Anda?

Bisa bertanding di Olimpiade merupakan satu hal yang sangat luar biasa. Mengapa? Karena Olimpiade itu adalah event olahraga terbesar di dunia ini.

Jadi, bertanding atau ikut saja sudah luar biasa, apalagi bisa memenangi pertandingan tersebut, suatu momen yang menurut saya tidak terlupakan sampai selama-lamanya, mungkin bagi orangtua saya, bagi PBSI saat itu, juga tentunya bagi negara. Suatu kebanggaan buat saya bisa menyumbangkan emas bagi Indonesia di kancah Olimpiade.

2. Bagaimana proses ketika Anda terpilih dan bisa mewakili Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992?

Prosesnya untuk bisa ikut itu cukup panjang. Kalau saya tidak salah, sama seperti sekarang, kira-kira satu sampai satu setengah tahun. Kami harus mengikuti event yang ditunjuk atau dipilih BWF. Lalu, di ajang tersebut ada poin untuk melaju ke Olimpiade.

Setiap negara kan ada jatah, dulu masih bisa tiga kalau sekarang maksimal dua (per nomor). Jadi, ada aturan-aturan yang harus kami ikuti.

3. Apa kendala selama melalui proses menuju Olimpiade Barcelona 1992?

Tentunya kualifikasi itu merupakan suatu tantangan yang sangat besar karena kami harus bersaing dengan teman-teman sendiri untuk bisa mendapatkan kesempatan bertanding. Itu juga satu hal yang sangat luar biasa.

4. Bagaimana persiapan menjelang Olimpiade Barcelona 1992?

Ya tentunya saat kami terpilih, persiapan juga harus baik karena Olimpiade ini kan bukan setiap tahun, empat tahun sekali. Jadi, kami harus memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya.

Sepertinya semua pemain, apabila mereka sudah masuk dalam kualifikasi atau terpilih untuk bertanding di Olimpiade, mereka akan berlatih lebih giat, termasuk saya.

Pada saat saya terpilih, latihannya jauh lebih giat, lebih banyak menghabiskan waktu menuju Olimpiade, mulai berpikir bagaimana strateginya, persiapannya, dari segi fisik, teknik, itu sudah dipersiapkan dengan jauh lebih baik. Persiapan adalah segalanya menurut saya.

5. Siapa lawan terberat menuju emas Olimpiade Barcelona 1992?

Kalau di Olimpiade, dari awal sudah berat. Di 32 besar sudah bertemu lawan-lawan yang berat dari setiap negara, pemain-pemain pilihan yang tampil.

Jadi, tidak bisa memandang sebelah mata. Bertemu siapa pun ya kami anggap lawan tersebut berat supaya membuat kami tidak lengah. Persiapannya harus baik dan itu pun kami melihatnya satu per satu.

6. Bagaimana suasana yang Anda rasakan ketika berjuang dulu?

Saya melawan teman baik saya sendiri, Ardy B Wiranata (di final). Itu hal yang sangat luar biasa. Artinya, Indonesia sudah memastikan emas waktu itu, sejarah yang luar biasa.

Suasananya bukan seru lagi, menegangkan! Saya tidak bisa makan dengan enak, tidur pun juga tidak enak, kepikiran terus.

Tegang karena Olimpiade ini kan empat tahun sekali, prosesnya tidak mudah, tentunya itu membuat orang menjadi tegang. Rata-rata pemain tidak ada yang bisa bercanda.

7. Apa motivasi terbesar Anda untuk membawa pulang medali emas Olimpiade Barcelona 1992?

Cita-cita, setiap pemain saya pikir sama, ingin menjadi juara dunia, juara Olimpiade tentunya. Waktu saya kecil kan bulu tangkis belum dipertandingkan, jadi ingin juara dunia, juara All England, tetapi setelah dipertandingkan di Olimpiade 92', ya tentunya kami ingin menjadi juara Olimpiade.

8. Bagaimana kekuatan dan peluang tunggal putra Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020?

Kalau saya nilai, semua pemain mempunyai kesempatan. Jadi, saya menganggapnya 50:50, semua memiliki kesempatan yang sama.

Melawan pemain terbaik Jepang yang sangat kuat, Kento Momota, dari Denmark, Viktor Axelsen, maupun Lee Zii Jia dari Malaysia yang belum lama ini menjuarai All England, semua memiliki kesempatan yang sama.

Hal yang terpenting adalah bagaimana persiapan mereka pada saat bertanding, kondisi fisiknya, kondisi kebugarannya, dan mengatasi ketegangan, karena ketegangan itu yang biasa menjadikan kita under perform.

Persiapan, mental, dan kebugaran sangat penting, jangan sampai sakit. Itu yang kita harapkan jangan terjadi, apalagi di pandemi ini sangat rentan. Ya, kita harapkan teman-teman semua, adik-adik semua, bisa menjaga kondisi dengan sebaik-baiknya.

9. Bagaimana kekuatan tunggal putra Indonesia saat ini?

Seharusnya, kekuatan kita bagus, cuma memang disebabkan Jojo (Jonatan Christie) dan (Anthony Sinisuka) Ginting ini masih muda, kadang-kadang performanya masih tidak terlalu stabil. Jadi, itu merupakan tugas para pelatihnya untuk membuat mereka lebih bisa konsisten, lebih stabil saat bertanding.

Terkadang, namanya juga anak muda, kalau juara suka lupa, euforianya senang-senang, tetapi semua itu proses. Kita harapkan ke depannya mereka lebih bisa stabil.

10. Apa tips yang bisa Anda berikan agar tunggal putra Indonesia bisa tampil konsisten?

Kembali lagi kepada individunya, konsistensi itu kembali lagi ke mereka. Maksud saya, mungkin dalam hal apa pun, konsistensi itu soal kesiapan kita, fokus kita.

Atlet sama sekali tidak boleh mengendurkan, dari jadwal latihan, kualitas latihan. Nah, konsistensi itu yang harus dijaga, juga dari hal-hal kecil mungkin, dalam keseharian terutama.

Latihannya harus baik kualitasnya. Mereka juga harus menjalankan program dengan baik. Jadi, fokusnya. Anda tahulah milenial kan banyak main Instagram-lah. Satu lagi, ya itu, nongkrong di kafe-nya dikurangin deh.

Puncak performa atlet itu tidak panjang, semakin hari semakin menurun. Pada saat mereka mempunyai kondisi terbaik atau kita sebutnya golden age, mereka harus memanfaatkan itu dengan baik.

Nanti kalau di atas 30 tahun, tentunya secara bertahap, secara alami, kekuatan mereka akan menurun. Jadi, saya harapkan mereka bisa memanfaatkan itu dengan baik.

11. Bagaimana soal pembinaan di PBSI?

Sebetulnya, pembinaan di PBSI juga baik, calon-calon yang muda banyak, bukan satu atau dua orang. Kami bikin sistem, bagaimana regenerasi kami berjalan dengan baik. Jadi, kami sudah jalan seperti itu sejak saya masih di kepengurusan PBSI yang lalu.

Kami sudah siapkan sampai empat step, dari umur 15 tahun. Jadi, proses untuk regenerasi akan berlajan dengan baik.

Tujuannya untuk itu, dan memang kelihatan hasilnya. Jadi, sebenarnya kita tak pernah kekurangan stok. Tentunya PBSI yang sekarang harus meneruskan supaya mereka bisa lebih baik.

Jadi, jalannya sudah bagus, sudah tinggal take-off. Sudah kelihatan, mereka itu calon pemain masa depan semua.

12. Apa pesan Anda untuk anak-anak Indonesia yang bermimpi menjadi atlet bulu tangkis dan menjadikan Olimpiade sebagai target tertinggi?

Mereka harus punya mimpi, apa sih yang ingin mereka capai? Itu dulu karena itu adalah suatu kekuatan yang luar biasa. Kalau mereka tidak ada cita-cita, tidak ada mimpi, tentu tidak ada tujuan.

Jadi, pesan saya adalah ayo kalian harus bermimpi dan raih mimpi tersebut dengan berusaha semaksimal mungkin!

Kalau mimpi itu sudah menyatu dengan pikiran, pasti tercapai, karena tidak ada sesuatu hal yang tidak mungkin, pasti semuanya mungkin, tergantung dari kita, bagaimana melihatnya.
Mereka setiap hari harus berpikir, "Saya mau jadi juara!". Nah, itu akan memberikan suatu motivasi, semangat waktu mereka berlatih.

13. Bagaimana pandangan Anda terkait atlet yang telah berjasa membawa nama harum bangsa mendapat gelar pahlawan nasional?

Sederhananya, kita harus bisa menghargai orang. Pahlawan itu bukan hanya dari atlet. Siapa pun yang telah berjasa buat bangsa ini, memajukan bangsa ini, menjadikannya lebih terkenal, lebih baik, itu disebut pahlawan.

Saya harapkan pemerintah lebih bisa menghargai. Bentuk apresiasi atau penghargaan kepada pahlawan ini harus kita gaungkan. Itu adalah semangat nasionalisme kita. Jadi, pada saat kita bertanding, kita untuk Indonesia.

Saya bertanding atas nama Indonesia, nama Indonesia dikenal dunia ya karena prestasi kita. Kita harapkan semua pahlawan-pahlawan diberi tempat yang baik. Itu adalah bentuk penghargaan yang menurut saya layak diterima.

Itu merupakan sesuatu yang biasa disampaikan ke anak dan cucu kita. Itu sangat penting karena kebanggaan tidak bisa dibeli.

https://www.kompas.com/badminton/read/2021/07/14/05000058/eksklusif-alan-budikusuma-kisah-emas-olimpiade-1992-tegang-buka-gerbang

Terkini Lainnya

Al Nassr Vs Al Wahda: Ronaldo Catat 66 Hattrick, Faris Najd Pesta Gol

Al Nassr Vs Al Wahda: Ronaldo Catat 66 Hattrick, Faris Najd Pesta Gol

Liga Lain
Jadwal Siaran Langsung Final Thomas dan Uber Cup 2024, Kans Indonesia Kawinkan Gelar

Jadwal Siaran Langsung Final Thomas dan Uber Cup 2024, Kans Indonesia Kawinkan Gelar

Badminton
Jumlah Gelar Liga Spanyol Real Madrid Sepanjang Sejarah

Jumlah Gelar Liga Spanyol Real Madrid Sepanjang Sejarah

Liga Spanyol
Doa Susy Susanti untuk Indonesia di Final Thomas dan Uber Cup 2024

Doa Susy Susanti untuk Indonesia di Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Barcelona Tembak Kaki Sendiri, Xavi Marah

Liga Spanyol
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal-Man City Pesta, Perburuan Gelar Sengit

Liga Inggris
Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Hasil Sassuolo Vs Inter: Emil Audero Starter, Nerazzurri Kalah dari Tim Degradasi

Liga Italia
Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Real Madrid Juara Liga Spanyol Usai Girona Gilas Barcelona 4-2

Liga Spanyol
Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Hasil Man City Vs Wolves 5-1: Empat Gol Haaland Meneror Arsenal

Liga Inggris
Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Hasil Real Madrid Vs Cadiz 3-0, Los Blancos di Ambang Juara Liga Spanyol

Liga Spanyol
Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke