Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tim Indonesia Tak Puas dengan Permohonan Maaf BWF soal Kisruh All England

BWF melayangkan permohonan maaf itu melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada Senin (22/3/2021) malam WIB.

Dalam pernyataannya, BWF dengan tulus meminta maaf atas insiden yang terjadi pada All England 2021.

Seperti diketahui, insiden yang terjadi pada All England 2021 berawal dari ditariknya tim bulu tangkis Indonesia dari kejuaraan.

Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 setelah 20 dari 24 anggota tim mendapat e-mail dari National Health Service (NHS) Inggris.

Lewat e-mail itu, tim Indonesia diminta melakukan karantina selama 10 hari karena berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham.

Hal ini sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris yang mewajibkan seseorang melakukan karantina 10 hari jika berada dalan satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19.

Dengan demikian, melihat dari periode karantina yang harus dipatuhi, tim Indonesia tak bisa melanjutkan perjuangan pada All England 2021.

Keputusan ini menjadi kenyataan pahit bagi tim Indonesia.

Terlebih lagi, dalam prosesnya, terdapat beberapa fakta yang membuat tim Indonesia terkesan mendapat perlakuan tidak adil, baik dari BWF maupun pihak penyelenggara All England 2021.

Setelah insiden ini menjadi kisruh dan memancing amarah pencinta bulu tangkis Tanah Air hingga Pemerintah Indonesia, BWF pun melayangkan permohonan maaf.

Namun, tim Indonesia tampak belum puas dengan permohonan maaf dari BWF tersebut.

Adapun ketidakpuasan itu diutarakan oleh Marcus Fernaldi Gideon yang mewakili rekan-rekannya dalam konferensi pers, Senin (22/3/2021) malam WIB.

Konferensi pers tersebut digelar untuk menyambut kedatangan tim Indonesia yang sempat tertahan beberapa hari di Inggris karena peratuan pemerintah setempat terkait Covid-19.

Dalam pernyataannya, Marcus Fernaldi Gideon menilai BWF seharusnya memberi pertanggungjawaban yang lebih konkret, bukan sekadar meminta maaf.

"Kalau menurut saya, harusnya masalah ini diperjelas karena kami sudah persiapan buat Olimpiade," kata Marcus.

"Takutnya nanti ada apa-apa, BWF lepas tangan lagi, tiggal kasih surat permintaan maaf, beres," ujar Marcus.

"Maksudnya biar ada pertanggungjawaban. Kemarin kan benar-benar terlihat ketidakadilannya menurut saya dan teman-teman semua."

"Jadi harus diperjelas dan enggak segampang itu bilang minta maaf," tutur rekan duet Kevin Sanjaya di nomor ganda putra itu.

Setelah itu, Greysia Polii yang juga berbicara dalam konferensi pers menjelaskan lebih rinci soal pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukan BWF.

Menurut Greysia Polii, BWF seharusnya menjalankan peran sebagai pelindung bagi para atlet.

"Pertanggungjawabannya itu gini, kami sebagai orang yang pergi ke sana (Inggris), dan NHS sebagai otoritas kesehatan, mereka punya aturan itu, ya kami harus menuruti itu," kata Greysia.

"Akan tetapi, BWF sebagai pelindung kami, atletnya dia, asetnya dia juga, itu harus bisa lebih bertanggung jawab dalam menangani respons awal mereka seperti mungkin tindakan yang langsung mengeluarkan kami dari Hall."

"Itu hal-hal yang semestinya harus ada perbincangan dua arah dulu, jangan sampai memutuskan dalam satu arah."

"Mereka kemarin memutuskan sendiri tanpa ada pembicaraan dengan pihak Badminton Indonesia," imbuh Greysia.

"Itu yang kami minta. Kalau bisa, next time, BWF harus lebih bisa komunikasi dua arah karena ada NHS, ada aturan di Inggris yang mereka harus patuhi, dan ada kami yang harus mereka lindungi sebenarnya," tutur Greysia.

"Jadi, menurut saya, BWF harus lebih bijak, dan kasih kejelasan, kasih hal-hal apa yang kami mau sebagai atletnya sehingga atlet juga merasa aman di bawah naungan BWF," jelas Greysia.

https://www.kompas.com/badminton/read/2021/03/23/06450088/tim-indonesia-tak-puas-dengan-permohonan-maaf-bwf-soal-kisruh-all

Terkini Lainnya

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Liga Indonesia
Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Sports
Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Sports
Warung Madura di Jersey Madura United

Warung Madura di Jersey Madura United

Liga Indonesia
Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Liga Indonesia
Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Liga Lain
Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Liga Indonesia
Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke