KOMPAS.com - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, angkat bicara soal kekalahan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada semifinal Toyota Thailand Open 2021.
Indonesia gagal mengirimkan wakilnya ke partai final turnamen Thailand Open jilid II yang bertajuk Toyota Thailand Open 2021.
Dua wakil Merah Putih yang berlaga pada semifinal yaitu ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu sama-sama menelan kekalahan.
Ahsan/Hendra kalah lewat rubber game dari unggulan keenam asal Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi Lin, dengan skor 21-14, 20-22, dan 12-21.
Sementara itu, langkah Greysia/Apriyani dihentikan oleh pasangan Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan, dua gim langsung dengan skor 16-21 dan 18-21.
Khusus di nomor ganda putra, Herry Iman Pierngadi mengatakan bahwa cedera betis kiri yang dialami Mohammad Ahsan memang cukup berpengaruh terhadap penampilannya.
Diketahui, Ahsan sempat mengalami cedera ketika mengalahkan wakil Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge, pada babak pertama, Rabu (20/1/2021).
Namun, kata Herry IP, faktor stamina dan usia menjadi alasan utama selain cedera tersebut.
"Cederanya Ahsan ada pengaruhnya, tapi lebih besar pengaruh karena stamina, karena usia tidak bisa dibohongi. Kalau memang tadi mau menang, kan seharusnya bisa dua gim, yang gim kedua itu kan sudah setting," ungkap Herry dikutip dari laman resmi PBSI.
"Memang pada saat setting itu, ganda kita itu membuat kesalahan. Dua poin kan nyangkut sendiri. Memang handicap-nya di lapangan, menang angin, kalah angin, atau bolanya juga sedikit berat. Pemain-pemain seusia mereka ada handicap di situ," imbuhnya.
"Saya berharap, nanti di World Tour Final penampilannya bisa lebih baik lagi," harapnya.
Lebih lanjut, Herry IP mengakui bahwa ganda putra gagal mencapai target pada dua turnamen Thailand Open kali ini.
Pada Toyota Thailand Open 2021, ganda putra Merah Putih lainnya yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sudah tersingkir pada babak pertama.
"Ya memang ganda putra tidak mencapai target. Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian memang yang kami harapkan, tapi ternyata tidak berhasil. Mereka gagal. Nantinya akan dievaluasi lagi. Memang banyak penurunan," tutur Herry IP.
Soal performa Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Thailand Open, Herry menyebut pasangan tersebut mengalami penurunan setelah lama tidak bertanding.
"Fajar/Rian banyak orang bilang menurun, memang betul mereka menurun. Kemarin juga sudah ngobrol. Memang lama tidak ada pertandingan, sepuluh bulan vakum, jadi sedikit kagok buat mereka," ucap Herry IP.
"Ritme, iramam dan suasananya hilang. Sudah lama tidak bertanding, jadi harus beradaptasi lagi. Walaupun memang mereka termasuk yang sudah top 10. Kita memang harus bisa mengatasinya," kata Herry menegaskan.
https://www.kompas.com/badminton/read/2021/01/23/20300018/ahsan-hendra-kalah-pada-semifinal-thailand-open-ii-pelatih-sebut-faktor