KOMPAS.com - Setiap atlet pasti memiliki waktu senja karena faktor usia. Hal itulah yang kini mulai dirasakan pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sadar, usia mereka sudah tidak muda lagi. Ahsan 32 tahun, sementara Hendra 35 tahun.
Mereka pun mengaku sudah tidak bisa lagi mengandalkan kecepatan saat bertanding.
Hal itu mereka ungkapkan dalam wawancara bersama Badminton Unlimited.
"Kalau dari segi kecepatan kami tertinggal dari pemain-pemain yang lebih muda," ucap Ahsan, dilansir dari BolaSport.
"Karena itu pelatih membuat program untuk menerapkan strategi lain," ujar dia.
"Dulu kami masih bisa bergerak cepat, tetapi sekarang saya dan Hendra sudah tidak bisa bermain dengan cara demikian."
Maka dari itu, kata Ahsan, mereka mulai mengganti strategi saat bertanding.
"Jadi kami harus berubah dan menguatkan pertahanan," tutur Ahsan.
Sebagai gantinya, ganda nomor dua dunia itu juga fokus pada akurasi atau penempatan bola.
"Seperti yang dibilang Ahsan, kami sudah tidak secepat dulu. Karena itu kami harus lebih pintar menempatkan bola," kata Hendra.
"Kalau tidak begitu kami akan kesulitan melawan pemain-pemain lain," ucap Hendra.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengawali 2020 dengan menjadi finalis Indonesia Masters pada Januari lalu.
Dua bulan kemudian, pasangan berjulukan The Daddies itu gagal mempertahankan titel All England Open setelah tersingkir pada babak perempat final.
Tahun lalu, Ahsan/Hendra mencetak prestasi gemilang, dengan memenangkan All England Open, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals. (Lariza Oky Adisty)
https://www.kompas.com/badminton/read/2020/06/14/06200078/ini-bukti-kalau-ahsan-hendra-juga-alami-penuaan