Kegagalan tersebut menyusul ditundanya pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 hingga musim panas 2021.
Dilansir BolaSport.com dari The Star, penundaan multi-event empat tahunan itu membuat tim nasional bulu tangkis Thailand memperpanjang kontrak Rexy sampai Olimpiade tahun depan.
Sebelum berkarier di Thailand, sebenarnya Rexy memiliki sejarah yang panjang dan manis bersama BAM.
Selama tujuh setengah tahun menjabat sebagai pelatih ganda timnas Malaysia, dia berhasil mempersembahkan banyak prestasi.
Namun, pada 2012, dia meninggalkan BAM dan melanjutkan karier dengan menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi di Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Selama menjalani tugasnya tersebut, Rexy lagi-lagi menorehkan prestasi.
Puncaknya adalah ketika dia mengantarkan pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, meraih medali emas Olimpiade 2016.
Setahun kemudian, Rexy dan PP PBSI berpisah jalan seiring dengan adanya perubahan kepengurusan.
Di Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (Badminton Association of Thailand/BAT), Rexy menjabat sebagai Direktur Pelatih Nasional.
Sejauh ini, mantan pebulu tangkis Indonesia yang pernah meraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja itu sudah berhasil membawa bulu tangkis Thailand meraih beberapa prestasi bergengsi.
Beberapa prestasi yang berhasil diraih Rexy Mainaky di antaranya SEA Games 2017 di Kuala Lumpur dan SEA Games 2019 di Manila.
Selain gagal mendatangkan kembali Rexy Mainaky, BAM juga urung mengontrak Rony Agustinus yang saat ini masih bersama timnas Vietnam.
Seperti Rexy, Rony juga pernah bekerja untuk BAM pada 2014-2018. (Diya Farida Purnawangsuni).
https://www.kompas.com/badminton/read/2020/04/13/16200038/asosiasi-bulu-tangkis-malaysia-gagal-rekrut-pelatih-asal-indonesia