Sebelumnya, Hendry Saputra dilaporkan menyandang status pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona.
Informasi tersebut disampaikan oleh Achmad Budiharto saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (24/3/2020) siang WIB.
Saat itu, Budiharto mengungkapkan bahwa Hendry Saputra berada dalam status PDP dan masih akan terus melakukan rangkaian tes, termasuk untuk memastikan adanya virus corona atau Covid-19.
Kabar terakhir mengatakan bahwa sang pelatih yang saat ini masih dirawat di RS Pelni itu sudah menjalani rapid test dan dinyatakan negatif.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Budiharto melalui laman resmi Badminton Indonesia, Kamis (26/3/2020).
Kendati demikian, PP PBSI masih menunggu hasil tes swab Hendry yang kemungkinan akan keluar pada Jumat (27/3/2020).
Sebelum berstatus PDP, Hendry dikabarkan sempat mengalami gejala demam dan mual selama tujuh hari setelah kembali dari Birmingham, Inggris.
Setalah melakukan CT scan, terdapat flek di paru-paru kiri Hendry sehingga langsung dirujuk ke rumah sakit.
"Gejala awal yang disampaikan coach Hendry itu dia merasa demam, lemas, mual dan makanan tidak bisa masuk," kata dr Octaviani, salah satu anggota tim dokter PBSI.
"Setelah dilakukan CT scan, banyak flek di paru-paru kiri, sedangkan coach Hendry tidak ada riwayat paru-paru. Kami sampai sekarang masih menunggu tes swab," ujar Octaviani menambahkan.
Hendry bersama kontingen Indonesia berangkat ke Inggris pada pertengahan Maret lalu untuk mengikuti kejuaraan All England Open 2020.
Setelah Hendry berstatus PDP, atlet, pelatih, dan rombongan Indonesia lainnya yang juga berangkat ke Inggris rawan terjangkit virus corona.
Saat ini, semua atlet Indonesia yang bermain di All England Open 2020 sedang menjalani isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari memastikan akan membantu PBSI agar kontingen Indonesia yang berangkat ke Inggris dalam waktu dekat bisa melakukan tes.
"Kami sudah bersurat ke Kementerian Kesehatan. Ini bisa kami fasilitasi karena kami (KOI) tidak bisa berbuat banyak," kata Okto.
"Kami, Kemenpora, dan Kemenkes akan memfasilitasi. Setelah alatnya ada, baru dalam waktu dekat ini bisa dilakukan tes," ujar Okto.
https://www.kompas.com/badminton/read/2020/03/26/16353158/kondisi-terkini-pelatih-tunggal-putra-pbsi-setelah-dinyatakan-berstatus