Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Menggagas Benaromologi

Kompas.com - 01/05/2024, 22:54 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEMI lebih proaktif memperkokoh kuda-kuda dalam menghadapi serangan skeptisme berbagai pihak terhadap kelirumologi, maka saya sempat merencanakan untuk menggagas padanan kelirumologi, yaitu benaromologi.

Sementara obyek telaah kelirumologi adalah kekeliruan, maka obyek telaah benaromologi adalah kebenaran.

Menurut KBBI, makna kebenaran adalah: 1 keadaan (hal dan sebagainya) yang cocok dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya: kita harus berani mempertahankan kebenaran ; ia masih menyangsikan kebenaran berita itu; 2sesuatu yang sungguh-sungguh (benar-benar) ada: kita harus menyakini kebenaran yang diajarkan oleh agama; 3 kelurusan hati; kejujuran: tidak seorang pun menyangsikan kebenaran hatinya; 4 kl izin; persetujuan; perkenan: dengan kebenaran yang dipertuan, kami masuk istana; 5 dialek Jawa : kebetulan ; nah, kebenaran dia datang sekarang, kita dapat bertanya langsung kepadanya.

Kebenaran dalam bahasa Inggris adalah “truth”, yang menurut ensiklopedi filsafat Stanford bermakna cukup kompleks akibat lintas matra: “Truth is one of the central subjects in philosophy. It is also one of the largest. Truth has been a topic of discussion in its own right for thousands of years. Moreover, a huge variety of issues in philosophy relate to truth, either by relying on theses about truth, or implying theses about truth. It would be impossible to survey all there is to say about truth in any coherent way. The problem of truth is in a way easy to state: what truths are, and what (if anything) makes them true. But this simple statement masks a great deal of controversy. Whether there is a metaphysical problem of truth at all, and if there is, what kind of theory might address it, are all standing issues in the theory of truth”.

Segenap pemaknaan rumit itu merupakan indikasi bahwa sejak dahulu kala para pemikir mulai dari filsafat sampai hukum, bahkan agama sebenarnya sudah berikhtiar untuk membuka tabir misteri yang menyelubungi apa yang disebut sebagai kebenaran, meski tanpa hasil paripurna apalagi sempurna memuaskan segenap pihak.

Kebenaran pada kenyataan masa kini makin kontroversial berlumuran deru campur debu berpercik keringat, air mata dan darah, maka dapat disimpulkan bahwa unsur kenisbian di dalam kebenaran itu sendiri juga makin diporak-porandakan oleh pihak-pihak yang merasa paling berhak untuk menetapkan kebenaran sesuai selera dan kehendak masing-masing yang berkepentingan atas kebenaran.

Ketimbang berlarut-larut lanjut makin parah mempermalukan diri sendiri seperti seekor anjing yang sibuk berputar-putar mubazir mengejar ekor diri sendiri, maka akhirnya untuk sementara ini saya mengambil keputusan untuk lanjut berikhtiar mengembangkan terbatas kelirumologi saja sambil batal menggagas benaromologi.

Apalagi di dalam satu di antara sekian banyak pemaknaan kelirumologi an sich sudah tersirat dan tersurat makna berupa upaya menelaah kekeliruan demi mencari kebenaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Tren
Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Tren
[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

Tren
Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Tren
Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Tren
Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Tren
Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Tren
Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Tren
Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Tren
5 Minuman Penurun Tekanan Darah Tinggi, Ini Daftarnya

5 Minuman Penurun Tekanan Darah Tinggi, Ini Daftarnya

Tren
Tanda-tanda Daging Kurban Tak Layak Konsumsi, Apa Saja?

Tanda-tanda Daging Kurban Tak Layak Konsumsi, Apa Saja?

Tren
Berapa Batas Maksimal Konsumsi Daging Kurban per Hari agar Tetap Sehat?

Berapa Batas Maksimal Konsumsi Daging Kurban per Hari agar Tetap Sehat?

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat Saat Idul Adha? Berikut 5 Daftarnya

Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat Saat Idul Adha? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Setelah Makan Daging Kambing, Makan 7 Buah Ini untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Setelah Makan Daging Kambing, Makan 7 Buah Ini untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Tren
Tak Hanya Indonesia, 7 Negara di Asia Berikut Juga Rayakan Idul Adha Hari Ini

Tak Hanya Indonesia, 7 Negara di Asia Berikut Juga Rayakan Idul Adha Hari Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com