Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanjaya Wayang, Mahabharata, dan Medang

Kompas.com - 18/01/2024, 21:38 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

ADALAH Direktur Eksekutif Global Future Institute merangkap mahaguru perang asimetris saya, Hendrajit yang mengingatkan saya pada tokoh bernama Sanjaya.

Menurut versi mitologi Wayang Purwa, Sanjaya adalah putera Arya Widura yang tidak ikut bertempur di padang Kurusetra pada Bharatayudha.

Namun, ia mendampingi Drestarastra yang tunanetra. Sanjaya yang memiliki kesaktian indra lihat jarak jauh melaporkan pandangan mata Bharatayuda kepada Drestarastra.

Di dalam wiracarita Mahabharata, Sanjaya dikisahkan sebagai murid Resi Byasa, sesepuh Dinasti Kuru.

Sanjaya diberkati penglihatan istimewa oleh Resi Byasa sehingga mampu melihat kejadian yang jaraknya amat jauh.

Saat perang saudara antara Kurawa dan Pandawa meletus di padang Kurusetra, keahlian tersebut digunakannya untuk melaporkan jalannya pertempuran di medan perang kepada Drestarastra secara langsung.

Layak dikatakan bahwa Sanjaya seprofesi dengan Ernest Hemingway, yaitu wartawan perang. Sanjaya juga menyaksikan percakapan antara Kresna dan Arjuna yang dikenal sebagai Bhagawadgita ("Kidung Sang Begawan"), yang merupakan bagian dari Bhismaparwa, jilid ke enam Mahabharata.

Dalam kitab Bhagawadgita, terdapat kata Sanjaya uv?ca yang mengawali dialog antara Kresna dan Arjuna.

Percakapan dalam Bhagawadgita merupakan percakapan secara tidak langsung yang dituturkan kembali oleh Sanjaya kepada Dretarastra.

Lain halnya Sanjaya di dalam lembaran sejarah Nusantara. Dalam prasasti Mantyasih yang dikeluarkan Maharaja Dyah Balitung tahun 907, nama Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya tertulis pada urutan pertama dari para raja yang pernah memerintah Kerajaan Medang.

Sanjaya mengeluarkan prasasti Canggal tanggal 6 Oktober 732, yang berisi tentang pendirian linggaserta bangunan candi untuk memuja Siwadi atas sebuah bukit.

Candi tersebut kini hanya tinggal puing-puing reruntuhannya saja, yang ditemukan di atas Gunung Wukir, dekat Kedu.

Prasasti Canggal juga mengisahkan bahwa sebelum Sanjaya bertakhta sudah ada raja lain bernama Sanna yang memerintah Pulau Jawa dengan adil dan bijaksana.

Setelah Sanna meninggal dunia karena gugur diserang musuh, keadaan menjadi kacau balau. Keponakan Sanna, Sanjaya kemudian tampil sebagai raja.

Dengan gagah berani Sanjaya menaklukkan raja-raja lain di sekitarnya, sehingga Pulau Jawa kembali tentram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com