Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Kupang NTT, Tak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 02/11/2023, 05:22 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 6,6 mengguncang wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya, Kamis (2/11/2023) pukul 04.04 WIB.

Pusat gempa berada di darat pada jarak 15 km arah tenggara Kupang, NTT pada kedalaman 25 kilometer.

Gempa tersebut dilaporkan tak berpotensi tsunami.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?

Baca juga: Daftar Gempa Paling Mematikan dalam 25 Tahun Terakhir, Ada Maroko dan Indonesia

Daerah yang merasakan

Gempa magnitudo 6,6 Kupang ini dirasakan di berbagai daerah.

Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan merasakan getaran gempa dengan skala intensitas V MMI.

Dengan skala itu, getaran dapat dirasakan oleh hampir semua penduduk dan membangunkan orang

Sementara Rote dan Waingapu merasakan getaran dengan skala intensitas III MMI. Sedangkan Alor merasakannya dengan skala intensitas II MMI.

Baca juga: Kenapa Pacitan Sering Terjadi Gempa Bumi?

Analisis gempa Kupang

Tangkapan layar unggahan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono yang membagikan peta seismisitas di Pulau Jawa periode 2009-Agustus 2020.TWITTER.com/@DaryonoBMKG Tangkapan layar unggahan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono yang membagikan peta seismisitas di Pulau Jawa periode 2009-Agustus 2020.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Kupang magnitudo 6,3 (update, sebelumnya disebutkan 6,6) menunjukkan terjadinya dua aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

Gempa susulan itu terjadi pada pukul 04.28 WIB dengan magnitudo 3,5 dan pada pukul 05.03 dengan magnitudo 3,4.

"Dilaporkan, dampak gempa Kupang M6,3 ini telah menimbulkan terjadinya kerusakan ringan pada beberapa bangunan dan rumah di Kupang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," twit Daryono, Kamis (2/11/2023) pagi.

Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Kupang tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal dipicu aktivitas sesar aktif.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," lanjutnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com