Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan BMKG soal Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Cek Informasinya!

Kompas.com - 18/02/2023, 10:25 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Contohnya banjir Pidie Jaya pada awal Februari, banjir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada pertengahan Februari, dan terbaru banjir juga menggenangi Kota Solo dan sekitarnya (Solo Raya).

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 7.885 warga di 7 kelurahan di Kota Surakarta harus mengungsi setelah tempat tinggal mereka terendam banjir pada Jumat (17/2/2023).

Jumlah pengungsi terebut berpotensi mengalami kenaikan lantaran masih ada lima kelurahan yang belum terdapat dan cakupan banjir yang semakin meluas.

Baca juga: Viral, Video Knalpot Dipasang Selang agar Motornya Tidak Mogok Saat Banjir, Berbahayakah?

Baca juga: Banjir di Kudus, Bagaimana Kondisinya Saat Ini dan Apa Penyebabnya?

Lantas bagaimana prediksi cuaca dari BMKG?

Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani menegaskan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih akan melanda beberapa wilayah di Indonesia hingga sepekan ke depan.

Beberapa wilayah yang perlu diwaspadai terkait cuaca ekstrem tersebut yakni:

  • Pesisir barat Sumatra
  • Sumatra bagian Selatan
  • Sebagian besar Pulau Jawa
  • Kalimantan bagian Timur dan Utara
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Sulawesi bagian Tengah dan Selatan.
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua.

Pihaknya memprediksi cuaca ekstrem hujan lebat itu akan terjadi pada siang hingga sore.

“Secara umum, waktu terjadinya hujan diprediksi pada siang menjelang sore hari,” tandasnya.

Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?

Penyebab hujan lebat

Hujan deras menyebabkan banjir menerjang dusun Laala, desa Loki, kecamatan Huamual, kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Kamis (9/2/2023). Akibat musibah itu ratusan rumah warga rusak lima diantaranya hanyutAhad Rumain Hujan deras menyebabkan banjir menerjang dusun Laala, desa Loki, kecamatan Huamual, kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Kamis (9/2/2023). Akibat musibah itu ratusan rumah warga rusak lima diantaranya hanyut

Menurutnya, cuaca ekstrem di Indonesia terjadi karena adanya siklon tropis di sekitar Pulau Jawa.

“Dari pantauan dinamika atmosfer terkini, menunjukkan adanya bibit tropis 92S di Samudera Hindia selatan Bali yang membentuk daerah konvergensi di Jawa bagian tengah,” kata Ida.

“Kemudian adanya penguatan angin baratan yang tampak signifikan di sebelah utara Jawa,” katanya lagi.

Baca juga: Saat Arab Saudi Diterjang Banjir, Apa yang Terjadi?

Rekomendasi BMKG

Diberitakan Kompas.com (28/12/2022), BMKG merekomendasikan sejumlah hal guna antisipasi dampak dari cuaca ekstrem:

  1. Masyarakat diminta memastikan kapasistas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap guna menghadapi atau mengantisipasi adanya peningkatan curah hujan.
  2. Lakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan.
  3. Lakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  4. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
  5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi).
  6. Tingkatkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi.
  7. Update dan terus monitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG di seluruh wilayah Indonesia melalui:
  • Website BMKG http://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan
  • Akun media sosial @infobmkg
  • Aplikasi iOS dan android "Info BMKG"
  • Call canter 196 BMKG, dan
  • Kantor BMKG terdekat

Baca juga: 1.252 Rumah di Kota Tangsel Terendam Banjir, BNPB: Tetap Waspada

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Tangani Dokumen agar Tak Rusak Parah karena Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com