Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Heboh ChatGPT dan Dunia Pendidikan Tinggi Kita

Kompas.com - 18/02/2023, 10:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEHEBOHAN tentang ChatGPT akhir-akhir ini membuat banyak perguruan Tinggi di dunia bersuara.

Sebuah artikel berjudul Embracing the AI Revolution – ChatGPT & Co. in the Classroom, yang ditulis Julius Ritter dan diterbitkan Berkeley Hass, University of California Berkeley, 10 Februari 2023 menyatakan, ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI adalah aplikasi dengan pertumbuhan tercepat dan telah mencapai 100 juta pengguna hanya dalam waktu dua bulan setelah diluncurkan.

Ritter menambahkan, meskipun aplikasinya bermanfaat bagi mahasiswa, AI generatif telah menimbulkan kekhawatiran para pakar. Penggunaan AI dalam pendidikan akan mengurangi keterampilan berpikir kritis di kalangan mahasiswa.

Tantangan penggunaan AI di perguruan tinggi terletak pada model verifikasi jawaban yang disajikan.

Ritter lebih jauh mengatakan bahwa pengguna harus menjadi editor dan bukan sekadar regurgitator.

ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, dan diluncurkan pada 30 November 2022, adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang dapat melakukan percakapan dan memberikan jawaban berdasarkan kebutuhan penggunanya yang diatur secara natural dalam berbagai bahasa.

Dilansir The New York Times, 3 Februari 2023, OpenAI adalah perusahaan dengan standar Silicon Valley.

Sekelompok pendukung OpenAI telah berkomitmen untuk mendanai proyek ini senilai 1 miliar dollar AS. Mereka adalah Reid Hoffman, Jessica Livingston, Peter Thiel, Greg Brockman, Elon Musk, dan Sam Altman.

Pada 2019, OpenAI LP menerima investasi sebesar 1 miliar dollar AS dari Microsoft. Pada Februari 2018, Musk mengundurkan diri dari kursi dewan untuk menghindari "potensi konflik” di masa depan, terkait pengembangan AI Tesla untuk produk mobil tanpa pengemudi. Namun Musk tetap menjadi donator proyek ini.

Ada hal yang perlu dicatat, berdasarkan berbagai sumber, para pendiri khususnya Elon Musk dan Sam Altman melakukan langkah ini konon karena terdorong kekhawatiran kecerdasan buatan dapat mengancam keberadaan manusia.

Cara kerja ChatGPT tentu menggunakan algoritma dan berbasis konten internet yang telah ada sebelumnya. Platform ini dikembangkan berbasis GPT-3.5, yaitu suatu model bahasa natural dalam bentuk teks dengan kecepatan detik.

Saya sudah mengunduh platform ini melalui toko aplikasi Playstore. Platform ini memang dirancang agar pengguna merasa seperti tidak sedang berhadapan dan berkomunikasi dengan robot.

Frasa Generative Pre-Trained Transformer (GPT), berkonotasi bahwa chatbot ini akan memberikan jawaban layaknya manusia, sesuai instruksi atau pertanyaan penggunanya.

Jawaban diberikan ChatGPT dalam bentuk teks secara otomatis berdasarkan struktur dan kaidah bahasa.

Meskipun saat saya berinteraksi dengan chatbot tersebut, masih banyak teks jawaban yang kaku dan belum akurat.

Hal yang menarik, platform berbasis AI ini juga sanggup melakukan “kreativitas” lain sesuai instruksi pengguna, seperti membuat puisi, membuat rencana kerja, membuat tagline, dan lain-lain.

Dengan teknologi AI dan algoritma, platform digital ini dirancang mampu mengelola dan memahami komunikasi dan diskusi interaktif layaknya manusia.

Kelebihan platform ChatGPT, terletak pada kecerdasannya untuk menghasilkan berbagai macam teks dalam hitungan detik dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.

ChatGPT merupakan platform digital berbasis teknologi transformer yang dapat memprediksi probabilitas kalimat, atau kata berikutnya dalam suatu percakapan ataupun instruksi teks.

Saya mencatat betul bagaimana platform ini dirancang dengan output berbagai bahasa dan konten untuk melayani pertanyaan dan instruksi individu di seluruh dunia yang tentu sangat beragam dan tidak mudah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com