KOMPAS.com - Heru Budi Hartono resmi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
Heru dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Senin (17/10/2022).
"Demi Allah saya bersumpah, saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai Pj gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat nusa dan bangsa," kata Tito, ditirukan Heru dan penjabat kepala daerah lain yang turut dilantik.
Berikut sepak terjang Heru Budi Hartono:
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Heru Budi Hartono, Pj Gubernur DKI Jakarta
Heru bukanlah nama baru di DKI Jakarta. Ia pernah menempati sejumlah posisi penting di pemerintahan.
Mengawali karier sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993.
Kariernya semakin menanjak setelah menjabat sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) Jakarta.
Dari jabatan ini, ia kemudian mulai dekat dengan Presiden Joko Widodo yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pada 2014, Heru kemudian ditunjuk Jokowi menjadi Wali Kota Jakarta Utara.
Hanya setahun menjabat, Heru kemudian kembali ke Pemprov DKI Jakarta untuk mengisi jabatan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
Saat Pilkada DKI Jakarta 2017, Heru sempat dilirik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampinginya.
Namun, setelah bergabung dengan PDI-P, Ahok akhirnya berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
Di tahun yang sama, Heru ditunjuk Jokowi sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) dan berlangsung hingga sebelum ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Kisah Heru Budi Hartono yang Hampir Dipinang Ahok Jadi Cawagub DKI
Mayoritas kekayaannya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 23.455.346.868. Propertinya itu tersebar di DKI Jakarta dan Jawa barat.