Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Geosentris, Sejarah hingga Kelemahan Modelnya

Kompas.com - 11/04/2022, 15:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerak planet di tata surya menjadi salah satu sorotan penting para astronom sejak zaman kuno.

Dahulu, manusia percaya bahwa Matahari, Bulan, planet, bintang, dan benda langit lainnya mengelilingi Bumi. Namun hal tersebut kemudian berubah sejak abad ke-16.

Berikut ini perjalanan teori geosentris...

Dilansir Universe Today, model geosentris menyebutkan bahwa planet Bumi adalah pusat alam semesta yang dikelilingi oleh Matahari dan semua planet.

Model kosmologis ini diterima sejak zaman kuno. Model ini telah diformalkan oleh astronom Yunani dan Romawi kuno seperti Aristoteles dan Claudius Ptolemaeus (Ptolemy).

Baca juga: Heliosentris: Prinsip Umum, Sejarah, dan Penemunya

Perjalanan teori geosentris dari waktu ke waktu

Model geosentris pada dasarnya diturunkan menjadi dua prinsip, yaitu:

Bagi para astronom kuno, bintang-bintang, Matahari, dan planet-planet tampak berputar mengelilingi Bumi setiap hari.

Dari perspektif pengamat yang terikat Bumi, Bumi tidak tampak bergerak dan menjadikannya titik tetap di ruang angkasa.

Keyakinan bahwa Bumi itu bulat dan menjadi fakta yang diterima pada abad ke-3 SM, dimasukkan ke dalam sistem ini.

Dengan demikian, pada zaman Aristoteles, model geosentris alam semesta menjadi satu di mana Bumi, Matahari, dan semua planet berbentuk bola.

Selain itu Matahari, planet-planet, dan bintang-bintang bergerak dalam gerakan melingkar yang sempurna.

Baca juga: 5 Fakta Mengejutkan dari Planet-planet di Tata Surya

Astronom Mesir-Yunani Claudius Ptolemaeus merilis risalahnya, Almagest, pada abad ke-2 SM.

Ptolemaeus berpendapat bahwa Bumi berada di pusat alam semesta dan bintang-bintang semuanya berada pada jarak yang tidak terlalu jauh dari pusat alam semesta.

Setiap planet dalam sistem ini juga digerakkan oleh sistem dua bola, yakni deferent dan epicycle.

Deferent adalah lingkaran yang titik pusatnya dihilangkan dari Bumi, yang digunakan untuk menjelaskan perbedaan panjang musim. Epicycle tertanam di bidang yang berbeda, bertindak sebagai semacam "roda di dalam roda".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com