Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk 50 Tahun ke Atas, Begini Cara Menyiasati Uban agar Tetap Bisa Tampil Menawan

Kompas.com - 05/04/2021, 15:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Rambut mulai dihiasi uban? Jangan khawatir. Uban atau rambut putih sebenarnya bukan aib atau kekurangan untuk ditutupi secepatnya dengan pewarna rambut berpigmen kuat.

Dengan penataan rambut juga perawatan rambut yang sesuai, Anda justru bisa tampil bergaya dengan mahkota yang dihiasi warna putih keperakan.

Uban sendiri terjadi karena ada perubahan kadar melanin rambut. Dimana orang Indonesia, memiliki kadar melanin tinggi sehingga rambut bisa berwarna hitam legam.

Ketika rambut menjadi abu-abu kemudian putih, berarti kadar melanin dalam helainya menurun hingga kemudian hilang. Sehingga tak mungkin lagi rambut di bawahnya kembali menjadi hitam.

Perubahan kadar melamin ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Normalnya, perubahan kadar melanin menurun seiring bertambahnya usia. Rata-rata, usia 40 tahun ke atas adalah usia dimana rambut keperakan ini mulai bermunculan.

Uban juga bisa muncul lantaran faktor genetis. Sehingga ia bisa datang lebih awal, di usia di bawah 40 tahun.

Selain itu, ada pula faktor lain yang bisa menyebabkan produksi melanin turun. Yaitu stres.

Ketika seseorang stres, atau dalam tekanan berat, maka produksi melanin akan ikut terganggu. Efeknya beragam, mulai kerontokan rambut hingga munculnya rambut uban sebelum waktunya.

Baca juga: Fakta Soal Uban, Apa Sajakah Penyebabnya?

Cara menyiasati rambut keperakan

Jika Anda malas berulang kali mewarna rambut hanya untuk menutupi uban, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini, seperti yang ada dalam laman Prevention.

1. Lupakan rutinitas mengecat rambut

Menutupi uban dengan cat rambut sebenarnya langkah kurang tepat. Pertama, pemakaian cat rambut yang terlalu sering justru akan merusak rambut dan kulit kepala.

Jamie Lee Curtis dalam rambut putihIMDB Jamie Lee Curtis dalam rambut putih

Zat-zat kimia dalam cat rambut bisa menimbulkan reaksi alergi pada kulit dan mata serta meningkatkan risiko terkena berbagai gangguan kesehatan berat seperti kanker, masalah sistem imun, dan masih banyak lagi.

Di samping itu, cat rambut juga tak bisa menghentikan laju pertumbuhan uban. Ketika rambut sudah ditutup dengan warna coklat dan uban tumbuh kembali, maka gradasi yang terbentuk tak selalu bisa sesuai keinginan. 

Efeknya, Anda harus mengecat ulang, menutup rambut terutama di bagian yang berdekatan dengan akar.

Baca juga: Kenapa Uban Bisa Muncul pada Usia Muda?

2. Biarkan uban tumbuh semakin subur

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com