Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohammed bin Salman, Pangeran Saudi yang Dikaitkan dengan Pembunuhan Jamal Khashoggi

Kompas.com - 13/07/2020, 10:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com -Mohammed bin Salman (MBS). Namanya tengah menjadi perbincangan setelah Pejabat PBB mengaitkannya sebagai tersangka utama di balik pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki pada 2018.

Namun, pejabat PBB itu, Agnes Callamard mengaku tidak punya bukti terhadap MBS. Menurut dia, urusan perintah dan penghasutan pembunuhan, MBS adalah tersangka utamanya.

"Begini, saya pikir dia adalah tersangka utama dalam hal menentukan siapa yang memerintahkan atau yang menghasut pembunuhan. Dia ada dalam skema. Secara pribadi, saya (memang) tidak memiliki bukti yang menunjuk kepadanya sebagai (orang) yang telah memerintahkan kejahatan," kata Callamard, yang juga seorang pengacara hak asasi manusia yang terkenal, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (12/7/2020).

Berikut profil Mohammed bin Salman.

Mohammed bin Salman memiliki nama lengkap Muhammad ibn Salman ibn Abd al-Aziz, lahir pada 31 Agustus 1985.

Dia adalah anggota keluarga Kerajaan Saudi yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (2015–sekarang) dan putra mahkota Saudi (2017–sekarang).

Melansir Britannica, MBS adalah putra Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan istri ketiganya Fahdah bint Falah ibn Sultan. Sejak berusia muda, MBS tertarik pada pemerintahan, mengikuti jejak ayahnya, dan tetap sadar tentang citra dirinya.

Sepanjang perjalanan kariernya, Mohammed bin Salman belajar bagaimana berkomunikasi dengan para pejabat tinggi untuk menghindari kecerobohan.

MBS menamatkan bangku kuliah di Universitas King Saud di Riyadh, Arab Saudi, dengan gelar sarjana hukum pada tahun 2007.

Dia kemudian mendirikan sejumlah perusahaan dan organisasi nirlaba yang dimaksudkan untuk mempromosikan kewirausahaan di kerajaan.

Pada 2009, ia menjadi penasihat formal untuk ayahnya, yang saat itu menjadi gubernur Riyadh. Ketika Salman menjadi putra mahkota pada 2012, sebagai putranya yang tepercaya, MBS, ikut bersamanya.

Baca juga: Pejabat PBB: Putra Mahkota Saudi Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi

Berkuasa atas pertahanan dan ekonomi

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kiri) berbicara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz di Istana Diriya di Riyadh selama KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Minggu (9/12/2018). (AFP/SPA/Bandar Al-Jaloud) Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kiri) berbicara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz di Istana Diriya di Riyadh selama KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Minggu (9/12/2018). (AFP/SPA/Bandar Al-Jaloud)
Pada Januari 2015, Raja Arab Saudi Abdullah meninggal dunia dan Salman naik tahta menjadi raja. Dia segera menunjuk Mohammed bin Salman sebagai Menteri Pertahanan.

Dalam hitungan bulan menjabat, MBS melancarkan intervensi militer yang agresif dalam perang saudara Yaman.

Dikenal sebagai Operation Decisive Storm, kampanye ini dimaksudkan untuk memberikan keunggulan bagi pemerintahan Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi terhadap pemberontakan Syiah Houthi di utara negara itu.

MBS juga ditugaskan di perusahaan minyak negara Saudi Aramco dan Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan, badan pembuat kebijakan utama negara untuk pembangunan ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com