Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Belanja, Kamu Juga Bisa Belajar Membatik di Kampung Batik Laweyan

Kompas.com - 27/08/2019, 16:06 WIB
Rosiana Haryanti,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kota Solo identik dengan batik. Di tempat ini terdapat kawasan sentra produksi batik yang cukup termasyhur yakni Kampung Batik Laweyan.

Salah satu pengurus Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan, Widhiarso, mengungkapkan, jika wisatawan memutuskan untuk berkunjung ke tempat ini, maka sempatkan untuk mengetahui seluk beluk batik termasuk cara pembuatannya.

Dengan cara ini, menurut Widhi, begitu dia akrab disapa, maka para turis tidak hanya merasakan wisata belanja saja, namun juga dapat menambah edukasi khususnya mengenai batik.

"Edukasi apa saja, kalau batik itu tidak sekadar kain tapi proses," ujarnya kepada wartawan dalam acara #JelajahIndonesia Bersama Grab ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kamis (22/8/2019).

Dengan demikian, ketika keluar dari Kampung Batik Laweyan, maka pengetahuan mengenai proses pembuatan fesyen tradisional ini bisa bertambah.

Cara membatik

Salah satu wisata edukasi yang bisa ditemui di tempat ini adalah cara membatik. Batik, Widhi mengulangi, adalah sebuah proses.

Awalnya, kapas diolah agar menjadi benang yang dinamakan Lawe. Bahan ini kemudian ditenun sehingga bisa menjadi kain lurik dan jarik. Jarik inilah yang sering disebut dengan nama kain batik.

"Batik itu bukan nama, batik itu proses. Maka batik adalah proses membuat jarik," katanya lagi.

Baca juga: Saat Prabowo Pilih Batik daripada Safari Ketika Temui Megawati...

Widi menuturkan, sebelum memulai proses membatik, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat pola khusus.

Pola batik dapat dibuat dengan menggoreskan pensil ke atas kain. Goresan pensil ini nantinya akan ditutup dengan lelehan lilin atau malam.

Saat membatik, kompor harus berada di samping kanan. Namun jika kamu kidal, maka kompor diletakkan di bagian samping kiri badan guna memudahkan tangan saat akan megambil lilin.

Kemudian, nyalakan api untuk memanaskan lilin. Biarkan cairan lilin tetap panas lalu turunkan apinya saat akan memulai proses membatik.

Selama proses, nyala api selama proses membatik harus tetap dijaga. Pasalnya, jika lilin menjadi dingin, maka tidak dapat menempel ke kain.

"Suhu lilin harus dijaga, begitu suhu turun percuma diberi lilin karena tidak akan tembus," kata dia.

Widhi menambahkan, dalam membatik, penggunaan canthing juga perlu diperhatikan. Alat ini berfungsi layaknya pena yang menggoreskan lelehan lilin ke atas lembaran kain. Selain itu, canthing juga berguna untuk mengambil lilin dari tempatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com