Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Banten, Warganet Kangen Sutopo...

Kompas.com - 02/08/2019, 21:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi gempa bumi magnitudo 7,4 yang berpusat di Banten, Jumat (2/8/2019) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa tersebut berpotensi tsunami.

“Potensi tsunami untuk diteruskan pada masyarakat,” ciut akun BMKG, Jumat malam.

Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer, 147 kilometer Barat Daya Sumur, Banten. Gempa sempat terasa hingga wilayah Jakarta dan sekitarnya. Durasi gempa terjadi sekitar dua menit.

Selain oleh BMKG, informasi mengenai gempa dan bencana alam lainnya biasanya juga disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Baca juga: Gempa Banten, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami

 

Mendiang Sutopo Purwo Nugroho, saat menjadi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) BNPT, biasanya menjadi orang pertama yang dicari awak media. Ia dikenal cepat tanggap merespon pertanyaan yang membanjiri ponselnya.

Ternyata, warganet juga terbiasa menanti update soal bencana di akun Twitter Sutopo.

Namun, setelah Sutopo meninggal dunia pada Minggu 7 Juni 2019 akibat kanker paru yang dideritanya, warganet mulai merindukannya.

Seperti saat gempa yang terjadi hari ini. Sejumlah warganet di Twitter menyampaikan betapa mereka merindukan sosok Sutopo.

Baca juga: Ini Penjelasan PVMBG soal Pemicu Gempa Banten 7,4 Magnitudo

Salah satu kicauan warganet, @saulraja menyatakana bahwa begitu gempa, ia langsung buru-buru mengecek akun Twitter Sutopo seolah masih aktif.
"It’s sad how I immediately check Pak Sutopo account for legit info," kicau akun @saulraja.

Akun Twitter @ajiagung17 mengatakan, "Biasanya kalo gini langsung dapet update dari tweet nya pak @Sutopo_PN . Up to date dan selalu informatif. Bisa mantengin kondisi terkini di lokasi bencana lewat medsosnya beliau. #Gempabanten

"Biasanya akun ini sudah update untuk menjelaskan dan menenangkan. Seketika ingatan membawaku ke akun ini. Al-Fatihah untuk Pak Sutopo, semoga selalu diberi tempat terbaik di sisi-Nya" cuit akun @gembellganteng

Sutopo juga kerap mengingatkan masyarakat untuk selalu mengecek informasi yang beredar luas di internet. Ia meminta masyarakat memastikan keabsahan informasi tersebut, karena banyaknya hoaks yang beredar. Kebiasaan Sutopo tersebut juga dikenang akun @_dimassSeno.

"Darimu pak, kami semua belajar bagaimana menyikapi suatu kejadian bencana/musibah agar tidak panik dan mencari info dan sumber yang valid.
Tapi jujur kali ini saya merasa kehilangan dan rindu sosok bapak, Terimakasih @Sutopo_PN," kata dia.

 

Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu 7 Juni 2019, pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB. Ia bertolak ke Guangzhou untuk berobat penyakit kanker paru selama sebulan.

Hal itu juga disampaikan Sutopo dalam akun Instagram miliknya, @sutopopurwo pada Sabtu (15/06/2019).

Jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho diusung oleh personel BNPB untuk diberangkatkan ke Boyolali dari Raffles Hils, Cimanggis, di Depok, Jawa Barat, Senin (8/7/2019) dini hari. Jenazah dibawa kembali setelah disemayamkan di rumah duka untuk dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah.ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA Jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho diusung oleh personel BNPB untuk diberangkatkan ke Boyolali dari Raffles Hils, Cimanggis, di Depok, Jawa Barat, Senin (8/7/2019) dini hari. Jenazah dibawa kembali setelah disemayamkan di rumah duka untuk dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah.
"Hari ini saya ke Guangzou untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," kata Sutopo di akun Instagram tersebut. (Saat ini akun Instagramnya sudah tak ditemukan).

Baca juga: Sutopo Berobat hingga ke China, Netizen Ramaikan Tagar #DoaBuatSutopo

Sutopo telah menjalani serangkaian perawatan kesehatan di sejumlah rumah sakit (RS) karena kanker paru-paru yang diidapnya. Ia divonis kanker paru-paru pada 17 Januari 2018.

Semenjak vonis itu, dia masih aktif menjalani tugas-tugasnya untuk menginformasikan berita-berita kebencanaan kepada media.

Beberapa minggu belakangan sebelum kepergiannya, Sutopo sudah tidak aktif lagi di grup WhatsApp media selepas pamit kepada rekan-rekan wartawan untuk fokus berobat.

Baca juga: Kepala Pusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia di China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com