Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sven-Goran Eriksson: Pelatih Legendaris Lazio yang Berjuang Melawan Kanker, Divonis Sisa Hidup Setahun

Kompas.com - 11/01/2024, 18:45 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Pelatih legendaris Lazio, Sven-Goran Eriksson, kini sedang melawan penyakit kanker yang ia derita. Pria asal Swedia itu bahkan divonis hanya memiliki harapan hidup satu tahun lagi.

Sven-Goran Eriksson yang pernah melatih Sampdoria dan Lazio sempat bekerja sebagai direktur olahraga di klub divisi tiga Swedia, IF Karlstad.

Namun, pada Februari tahun lalu, Eriksson yang kini berusia 75 tahun mengundurkan diri karena masalah kesehatan.

Eriksson menyebut masalah kesehatannya itu sebagai sesuatu yang sulit dijelaskan.

Baca juga: Hasil Lazio Vs Roma 1-0: Derbi Panas, 2 Kartu Merah, Si Elang ke Semifinal Coppa Italia

Belakangan, dalam wawancara dengan radio Swedia P1, Eriksson mengungkapkan bahwa saat ini ia sedang berjuang melawan penyakit kanker.

Eriksson yang juga pernah menangani timnas Inggris bahkan mengaku harapan hidupnya tinggal setahun lagi.

"Semua orang mengerti bahwa saya sedang tidak sehat, mereka membayangkan itu adalah kanker dan memang benar," kata Eriksson, dikutip dari Football Italia.

"Saya harus berjuang selama saya bisa. Dalam skenario kasus terbaik, (harapan hidup) satu tahun atau bahkan lebih, paling buruk bahkan kurang dari itu."

"Pada kenyataannya tidak ada yang bisa memastikannya, lebih baik tidak memikirkannya," tutur sosok kelahiran Sunne tersebut.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Perjuangan Van Gaal Lawan Kanker Inspirasi Belanda

Eriksson menceritakan, ia pernah tiba-tiba pingsan ketika sedang berlari dengan jarak 5 kilometer.

Setelah melakukan pemeriksaan, ia dinyatakan terkena stroke dan memiliki tumor.

"Saya tiba-tiba pingsan ketika sedang berlari sejauh 5 kilometer."

"Setelah konsultasi medis, saya mengetahui bahwa saya terkena stroke dan saya sudah memiliki tumor. Saya tidak tahu berapa lama, mungkin sebulan, mungkin setahun," ucap Eriksson.

Meski divonis menderita kanker dan harapan hidupnya tidak lama lagi, Eriksson tetap berpikir positif.

"Anda bisa mengelabui otak Anda. Berpikir positif dan melihat segala sesuatunya dengan cara yang terbaik, jangan tersesat dalam kesulitan."

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com