PANGANDARAN, KOMPAS.com - Cycling de Jabar 2023 menyusuri rute Jawa Barat Selatan akhirnya sampai ke garis finis pada Minggu (9/7/2023) sejak memulai start Sabtu (8/7/2023).
Total jarak mencapai 367,5 kilometer, terdiri dari etape pertama dari Geopark Ciletuh-Rancabuaya sepanjang 199,7 kilometer dan etape kedua dari Rancabuaya-Pangandaran sepanjang 167,3 kilometer.
Finisher Erlangga Adam Aldama, salah satu peserta asal Banyuwangi, mengungkapkan tantangan besar dari Cycling de Jabar ini adalah jarak.
Sepanjang 367,5 kilometer dalam dua etape bukan hal yang mudah untuk dilalui.
Baca juga: Cycling de Jabar 2023: Kisah King of Mountain Taklukkan Tantangan
Selain tanjakan terjal, turunan curam berkelok, para pebalap harus menentang angin yang amat besar dalam beberapa rute yang dilewati.
"Tantangannya dari rute ini jaraknya jauh, anginnya besar," kata pria berusia 23 tahun ini.
Adam harus berusaha bertahan masuk dalam rombongan pebalap sepeda lainnya bisa menahan angin yang berembus dari sisi pantai sepanjang Jawa Barat Selatan.
Itu adalah bagian dari caranya bisa lebih aman menjaga kestabilan untuk terus menggowes pedal sepedanya.
Baca juga: Cycling de Jabar 2023, Cerita Peserta Tertua Finis Etape Pertama
"Rute dengan jalan naik turun ini mantap, lawan angin, anginnya kencang banget, itu pengaruh kalau saat roadrace," pendapatnya.
"Ya caranya lebih safety nempel ikut peloton, kondisinya terus nempel rombongan," papar pria yang berpengalaman mengikuti ajang-ajang balap sepeda ini.
Menurut Adam dibutuhkan endurance dan strength yang terlatih untuk berhasil menjadi finisher rute Cycling de Jabar.
"Faktor yang memengaruhinya ya endurance, strength, karena ini bersepeda jarak jauh butuh ketahan lebih," begitu tips pesepeda yang bergabung dengan tim Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC) ini.
Baca juga: Cycling de Jabar 2023, Sport Tourism yang Dinanti guna Mengais Rezeki
Dari sekian tanjakan yang dilewati, Adam mengaku kewalahan terhadap tanjakan King of Mountain (KOM) etape pertama di 178-183,9 kilometer Jl Cidaun Karangwangi.
KOM pada etape pertama kni disebut lebih panjang daripada KOM di etape kedua di daerah Sancang, Kabupaten Garut.
"KOM etape pertama lebih panjang daripada etape kedua. Juga lebih tinggi juga posisinya ada di kilometer akhir itu sudah berat-beratnya," kata Adam.
Baca juga: Cycling de Jabar 2023, Mengayuh Lewati Tantangan dan Keindahan
Sesuai prediksi sebelumnya, para pebalap finis secara bergerombol pada etape kedua ini. Kondisi tersebut bisa terjadi lantaran trek yang flat menuju titik finis di Paamprokan Kabupaten Pangandaran.
Beberapa pebalap mengayuh kencang pedal sepedanya, beradu sprint sampai batas maksimum.
Cycling de Jabar merupakan event bersepeda digelar oleh Harian Kompas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Bank bjb.
Cycling de Jabar adalah ajang bersepeda jarak jauh sambil mempromosikan potensi baik dari pariwisata, ekonomi, kesenian, dan kebudayaan yang ada di Jawa Barat Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.