KOMPAS.com - Temuan awal Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menunjukkan fakta bahwa pintu 12 dan 13 dalam kondisi tertutup.
Tragedi Kanjuruhan yang merenggut setidaknya 131 korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1, Sabtu (1/10/2022).
Setelah tragedi tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa tindakan salah satunya adalah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pada Senin (3/10/2022).
TGIPF Tragedi Kanjuruhan tersebut diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud MD didampingi oleh Menpora Zainudin Amali sebagai wakil.
Baca juga: Sembilan Poin Perkembangan Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan
Terkini, TGIPF sudah berada di Kepanjen, Kabupaten Malang, untuk menggali informasi dan data-data yang dibutuhkan soal Tragedi Kanjuruhan.
Penggalian informasi oleh tim TGIPF tersebut dilakukan pada Sabtu (8/10/2022).
TGIPF menggali informasi soal Tragedi Kanjuruhan dari berbagai sumber, mulai dari petugas keamanan, steward, hingga pasukan Batalyon Zipur.
"Kami ingin mendengarkan apa-apa saja yang dilakukan di lapangan karena terkait dengan masalah penjagaan. Pasalnya, mereka juga ada kaitannya dengan membantu pelaksanaan," ungkap anggota TGIPF Mayjen TNI (Purn) Suwarno, dikutip dari Surya Malang, Minggu (9/10/2022).
Baca juga: TGIPF Temukan Bukti Penting Usai Datangi Pihak Klub dan Kepolisian
Suwarno menambahkan, timnya mendapat instruksi untuk segera mendapatkan fakta sebanyak-banyaknya mengenai dugaan pintu terkunci.
"Tim saya berkaitan dengan ini, ada lagi tim yang bertugas mencari masukan dari Panpel, ada lagi kita masukan dari steward, dan lain sebagainya,"
"Beberapa pintu stadion masih terbuka. Namun, ada di titik-titik gate yang sangat sempit. Ini juga akan menjadi dasar tim untuk melapor ke Presiden," tutur Suwarno.
Lebih lanjut, TGIPF menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja dan menyampaikan hasil investigasi setelah semua data terkumpul.
"Sejak 3 hari lalu kami sudah berada di Malang. Untuk mencari sejumlah temuan-temuan. Kami ingin mencari sebanyak mungkin bukti yang mengarah pada proses terjadinya kematian. Kami sedang berusaha mendapatkan data-data," kata anggota TGIPF lainnya, Doni Monardo.
Doni menyatakan, temuan awal TGIPF adalah kondisi pintu 12 dan 13 Stadion Kanjuruhan masih dalam kondisi tertutup ketika meletus kericuhan antara suporter dengan pihak keamanan.
"Temuan pertama terutama pintu 12, 13 dalam kondisi yang tertutup. Kami akan mengumpulkan data dari petugas di pintu-pintu tersebut."