BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Prawira Bandung David Singleton meminta maaf kepada tim Dewa United Surabaya, atas selebrasi yang berlebihan usai gim ketiga Playoff Indonesia Basketball League (IBL) 2022 selesai.
Selebrasi berlebihan dari Singleton berujung kerusuhan yang terjadi antar pemain dan merembet kepada suporter kedua tim yang hadir di Gor C-Tra Arena, Selasa (16/8/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, Prawira Bandung keluar sebagai pemenang dalam skor 69-65. Prawira berhak atas tiket semifinal IBL 2022 dan akan menantang Satria Muda Pertamina Jakarta.
Singleton mengakui selebrasinya usai pertandingan terlalu berlebihan. Dalam konferensi persnya ia mengaku tidak profesional dan tidak dewasa. Untuk itu ia meminta maaf kepada Dewa United.
Baca juga: Playoff IBL 2022, Prawira Bandung ke Semifinal Usai Tekuk Dewa United Surabaya
“Pertama saya minta maaf pada Dewa United atas perlakuan suporter, atas selebrasi yang kami lakukan, khususnya selebrasi yang saya lakukan,” ucap Singleton.
“Itu tentu tidak profesional dan tidak dewasa, saya minta maaf pada mereka,” lanjut pelatih yang akrab disapa Dave ini.
Ia menaruh respek kepada pelatih Dewa United Maximiliano Enrique Seigorman juga para pemain yang dipimpin Kaleb Ramot dan kolega.
“Saya menghormati pelatih dan para pemain. Ini game yang sulit, pengalaman yang besar bagi kami, memiliki lawan seperti Dewa membuat ini jadi game yang sulit. Dan sekali lagi saya minta maaf,” urai Dave.
Dave mengakui jika dirinya cukup emosional bisa mengalahkan Dewa United. Pasalnya semasa ia masih melatih tim Bima Perkasa Jogja tahun lalu (2021), timnya dikalahkan tim yang sama ketika masih bernama Louvre Dewa United.
Banyak pengalaman yang dilalui melawan salah satu tim kuat di IBL 2022 macam Dewa United.
Saat timnya berada di atas angin untuk segera menyudahi babak playoff dengan kemenangan 2-0, namun pada gim kedua kuarter akhir tiba-tiba lawannya itu bisa keluar sebagai pemenang.
Kondisi itu memaksa Prawira harus bersusah payah memenangkan tiket semifinal di gim ketiga.
Baca juga: Playoff IBL 2022: Sempat Grogi, Yudha Saputera Jadi Kunci Prawira Bandung ke Semifinal
“Sebenarnya itu emosional yang ditumpuk sejak musim lalu hingga musim ini. Dimana banyak hal yang terjadi, banyak pengalaman yang kami alami,” sebutnya.
“Termasuk saat imbang 1-1 tentu kita emosional karena menang di rumah,” kata Dave.
Pelatih asal Amerika Serikat ini mengakui ketangguhan Dewa United dan perjuangan yang ditampilkan di atas lapangan. Sekali lagi Dave meminta maaf.
“Ini memang kesalahan saya karena terlalu emosional, saya minta maaf ke Dewa, ke pelatih, ke pemain. Kami harus akui perjuangan mereka hingga hari ini. Saya tidak bermaksud demikian, mohon maaf,” sesal Dave.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.