Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Belaan Ketika Mendapatkan Tendangan Lurus dalam Pencak Silat

Kompas.com - 13/03/2022, 14:20 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Dalam olahraga pencak silat, terdapat berbagai macam teknik belaan. Salah satu teknik belaan dalam pencak silat adalah elakan yang digunakan ketika mendapatkan serangan lurus.

Belaan dalam pencak silat dapat diartikan sebagai upaya menggerakkan anggota tubuh dari arah lintasan serangan lawan atau mengalihkan serangan lawan hingga tidak mengenai tubuh.

Secara garis besar, belaan adalah tindakan untuk mempertahankan diri.

Dilansir dari modul pembelajaraan Jurus Menghadapi Lawan (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat.

Pada dasarnya, pembelaan atau belaan adalah tindakan yang dilakukan oleh pesilat ketika menerima serangan dari lawan.

Salah satu jenis teknik belaan dalam pencak silat adalah elakan.

Baca juga: Macam-macam Teknik Pembelaan dalam Pencak Silat Beserta Penjelasannya

Apa itu elakan?

Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah tempat atau kembali ke tempat semula.

Elakan juga dapat diartikan sebagai upaya untuk melepaskan diri tanpa harus memindahkan arah lintasan serangan.

Adapun, arah elakan dilakukan sesuai dengan arah delapan penjuru mata angin.

Jika dalam suatu pertandingan seorang pesilat mendapatkan tendangan lurus, tendangan T, dan sapuan, teknik pembelaan yang dapat ia lakukan adalah elakan.

Baca juga: Gerakan Memindahkan Sasaran dari Arah Serangan dalam Pencak Silat

Jenis-jenis elakan

Dilihat dari gerakannya, elakan dibedakan menjadi empat yaitu elakan atas, bawah, samping, dan belakang berputar.

1. Elakan atas

Elakan atas adalah gerakan mengelak untuk menghindari serangan di bagian bawah.

Elakan atas dilakukan dengan cara mengangkat kedua kaki sambil tungkai ditekuk, lalu mendarat dengan kedua kaki saling menyusul.

Pesilat putra Indonesia, Pipiet Kamelia (merah) bertanding melawan pesilat asal Vietnam Nguyen Thi Cam Nh (biru)pada partai final nomor kelas D putri 60 kg sampai 65 kg Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Pipiet berhasil meraih medali emas.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pesilat putra Indonesia, Pipiet Kamelia (merah) bertanding melawan pesilat asal Vietnam Nguyen Thi Cam Nh (biru)pada partai final nomor kelas D putri 60 kg sampai 65 kg Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Pipiet berhasil meraih medali emas.

2. Elakan bawah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com