Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik MotoGP Indonesia 1997: Kejutan di Kelas Utama dan Rossi yang Tak Bisa Bersantai

Kompas.com - 08/02/2022, 13:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Kali terakhir Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia MotoGP adalah pada 1997. Kala itu, Tadayuki Okada menjuarai kelas utama, sementara Valentino Rossi yang tampil di kelas 125cc tak bisa menjalani balapan secara santai.

Setelah 25 tahun absen dari kalender MotoGP, Indonesia akhirnya kembali menjadi tuan rumah salah satu seri ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.

Seperti dilansir dari laman resmi MotoGP, Indonesia bakal menggelar seri kedua MotoGP 2022 pada 20 Maret mendatang.

Sirkuit Mandalika yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akan menjadi arena pertarungan para rider terbaik MotoGP.

Untuk kali ketiga, MotoGP akan digelar di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah pada tahun 1996 dan 1997.

Baca juga: Kisah Menarik di Balik Valentino Rossi Juara GP Indonesia 1997

Pada waktu itu, balapan dilangsungkan di Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Balapan kelas utama saat itu masih bernama GP500, diikuti dua kelas di bawahnya yakni GP250 dan GP125.

Pada Grand Prix Indonesia 1996, Presiden Soeharto dan Ibu Negara Tien Soeharto kala itu hadir menyaksikan secara langsung.

Presiden Soeharto secara simbolis menekan tombol sirene tanda dimulainya balapan kelas 125cc, sekaligus menandai dilangsungkannya seri kejuaraan dunia balap motor besar yang pertama di Indonesia.

Arsip Harian Kompas tentang gelaran MotoGP di Sirkuit Sentul, 7 April 1996 yang dihadiri Presiden SoehartoArsip Kompas Arsip Harian Kompas tentang gelaran MotoGP di Sirkuit Sentul, 7 April 1996 yang dihadiri Presiden Soeharto

Balapan Menantang di Lintasan Panas

Setelah musim 1996, Indonesia kembali masuk kalender MotoGP pada tahun berikutnya. Adapun, GP Indonesia merupakan seri ke-14 dari Kejuaraan Dunia MotoGP musim 1997.

Kala itu, GP Indonesia digelar pada 28 September 1997. Dilansir dari GridOto.com, saat itu para pebalap harus bisa beradaptasi dengan karakter Sirkuit Sentul yang cukup menantang serta kondisi lintasan yang panas.

Menurut para pebalap, Sirkuit Sentul adalah tipe sirkuit yang tidak mudah ditebak. Bahkan, Valentino Rossi tak berani bersantai ketika melakoni balapan di Sentul.

Baca juga: Kisah Kedekatan Rossi dengan Indonesia: Juara di Sentul, Ingin Rasakan Sirkuit Mandalika

"Kalau di sirkuit lain saya berani santai-santai di awal. Kalau di sini (Sirkuit Sentul), saya tidak berani," ungkap Rossi yang kala itu menjalani musim kedua di kelas 125cc.

Sementara itu, Max Biaggi yang kelak menjadi salah satu rival Rossi di MotoGP mengungkapkan bahwa trek panas Sentul tak menjadi masalah baginya.

"Panas di permukaan (aspal) trek sangat berasa. Untuk kami (di kelas 250cc) tidak masalah. Namun, akan menyulitkan pebalap di kelas 500cc," ujar Biaggi yang waktu itu berlaga di GP250 bersama tim Kanemoto Racing.

Valentino Rossi dan Max Biaggi berhasil memenangi balapan di kelas masing-masing. Rossi menjadi jawara kelas 125cc, sementara Biaggi menguasai podium teratas kelas 250cc.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com