KOMPAS.com - Juara tinju WBC Tyson Fury mengajak Francis Ngannou ke ring tinju setelah mengetahui petarung asal Kamerun tersebuthanya mendapat bayaran minimal 600.000 dolar untuk laga unifikasi gelar kelas berat UFC melawan Ciryl Gane pada Minggu (23/1/2022) pagi WIB.
Francis Ngannou menang atas Ciryl Gane melalui keputusan mutlak (48-47, 48-47, 49-46) dalam pertarungan yang berlangsung di Honda Center, Amerika Serikat, Minggu (23/1/2022) siang WIB.
Duel itu mengukuhkan Francis Ngannou sebagai juara di divisi kelas berat dengan mengalahkan Gane, sang petarung sensasional anyar UFC yang memegang gelar interim kelar berat.
Kendati demikian, kegagahan Ngannou di UFC sedikit berkurang setelah Komisi Atletik California mengungkapkan Francis Ngannou hanya mengantonig minimal 600.000 dolar AS atau sekitar 8,6 miliar rupiah untuk duel tersebut.
Sementara, Ciryl Gane mengantongi 500.000 dolar AS atau 7,1 miliar rupiah.
Angka-angka ini masih akan ditambah dengan pemasukan dari PPV (pay per view) dan tiket laga.
Baca juga: Hasil UFC 270: Francis Ngannou Pertahankan Sabuk Juara Kelas Berat dan Nodai Rekor Ciryl Gane
Kendati terlihat besar bagi ukuran orang Indonesia, penghasilan Ngannou tidak ada apa-apanya dibanding pendapatan 30 juta dolar AS yang dikantongi Tyson Fury saat ia juga melakoni trilogi pertarungan divisi kelas berat lawan Deontay Wilder.
Angka tersebut setara dengan 430 miliar rupiah, menunjukkan besarnya beda bayaran kedua disiplin bertarung tersebut.
Beberapa jam setelah laga, Tyson Fury pun menyenggol Ngannou di Twitter sekaligus menyindir pendapatannya.
"Selamat Francis Ngannou, tetapi temui saya jika Anda ingin membawa pulang jumlah uang sesungguhnya," ujar Fury.
Congratulations @francis_ngannou but if you want to make some real money come see the GK ????
— TYSON FURY (@Tyson_Fury) January 23, 2022
Ngannou sendiri menyuarakan keinginannya untuk menghadapi Tyson Fury atau bintang tinju kelas berat lain yang menghadirkan bayaran jauh lebih besar ketimbang di UFC.
"Saya tak mau bertarung untuk 500.000 atau 600.000 dolar lagi," ujar Ngannou di podcast Brett Okamoto.
"Sudah selesai. Saya turun pada duel ini karena alasan pribadi dan untuk memastikan apakah saya telah diperlakukan tidak adil."
UFC 270 diyakini merupakan yang terakhir dalam ikatan kerja Ngannou bersama UFC. Akan tetapi, kemenangan atas Ciryl mengaktifkan klausul perpanjangan ikatan di kontrak sang petarung.
Hal ini memperdalam tensi tinggi antara Ngannou dan Presiden UFC Dana White yang telah memanas sejak beberapa bulan terakhir terkait isu bayaran dan keinginan petarung asal Kamerun itu untuk turun ke ajang tinju.